Bagian langit-langit masjid juga turut dipercantik dengan ditambahkan lampu-lampu yang berkilau.
Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, bangunan masjid memang tak mengalami banyak perubahan saat renovasi.
Sebab, Masjid Istiqlal merupakan warisan budaya sehingga bentuk bangunannya tak boleh diubah.
"Memang di samping UU mengatakan tidak boleh diubah, arsitek yang memimpin sangat berhati-hati mengikuti anjuran semua instansi," kata Abu saat ditemui Kompas.com di Masjid Istiqlal.
Oleh karena itu, renovasi difokuskan di bagian luar masjid atau pekarangan yang luasnya mencapai 30 persen dari total luas Masjid Istiqlal.
Baca juga: PKL Samping Istiqlal Ditertibkan, Pemkot: Biar kayak Masjid Luar Negeri
Sementara itu, renovasi di bangunan masjid lebih difokuskan untuk memperindah dan mempercantik bangunan.
Misalnya, marmer yang melapisi lantai dan dinding masjid digosok saat renovasi agar lebih berkilau, sedangkan marmer yang rusak diganti dengan yang baru.
"Merenovasi tapi tidak meninggalkan yang awal," ujarnya.
Lalu, kubah di atas Masjid Istiqlal juga saat ini sudah dipasangi lampu. Dengan begitu, di malam hari, kubah itu terlihat cantik dan indah.
"Dan itu warna lampunya bisa diganti-ganti pakai aplikasi dari handphone," ujar dia.
Selain itu, ada juga renovasi yang tak terlihat secara kasat mata, tetapi cukup penting.
Misalnya, terkait sistem kelistrikan, kini sudah disesuaikan dengan teknologi terbaru yang lebih hemat daya. Bahkan, sebagian energi berasal dari tenaga matahari atau energi surya.
"Ramah lingkungan paling penting. Wattnya tidak besar. Hemat listrik," kata Abu.