Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penerima Bansos Tunai di Tangsel Berkurang Setelah Dikoreksi Kemensos

Kompas.com - 08/01/2021, 20:12 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan menyebut jumlah penerima bantuan sosial tunai (BST) di wilayah Tangerang Selatan sebanyak 90.017 KK.

Jumlah tersebut berkurang 2.720 dari data yang dipaparkan sebelumnya, yakni 92.737 KK.

Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menjelaskan, jumlah tersebut menurun setelah proses koreksi dalam sistem Kementerian.

"Kami semua sudah dalam sistem dan terkoreksi. Ada yang dikeluarkan karena di Kemensos datanya dipadupadankan dengan bantuan bantuan sosial dari sektor lain," ujar Wahyu kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: 4.708 Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, 158 di Antaranya Sistem Tumpang

Wahyu menyebut, sebanyak 2.720 KK yang dikeluarkan dari daftar penerima BST karena tercatat sebagai penerima bantuan sosial dari sektor lain.

"Ada Kartu Pra Kerja, ada bantuan bagi pekerja dengan upah di bawah Rp 5 juta, ada bantuan subsidi listrik, ada bantuan subsidi gas. Kemudian ada bantuan bantuan dari Parekraf, dari sektor keagamaan, dan lain-lain," kata Wahyu.

Dengan begitu, Wahyu memastikan setiap keluarga khususnya di Tangerang Selatan tidak menerima lebih dari satu jenis bantuan sosial.

"Semua dipadupadankan. Sehingga tekoreksi yang benar-benar tidak duplikasi dengan penerima penerima bantuan dari sektor lain," pungkasnya.

Baca juga: Jakarta Tambah 2.959 Kasus Covid-19, Terbanyak di Jaktim

Adapun penyaluran BST senilai Rp 300.000 dari Kemensos akan dimulai, Sabtu (9/1/2021) besok.

Wahyu mengatakan, BST akan disalurkan secara bertahap ke tujuh kecamatan di Tangerang Selatan.

"Pelaksanaan dimulai besok, yang pertama jadwalnya adalah di Kecamatan Setu. Disampaikan atau disalurkan melalui PT POS selama 7 hari kedepan," kata Wahyu.

Penyaluran BST di setiap kecamatan, kata Wahyu, akan berlangsung selama satu pekan dengan melibatkan 34 petugas PT POS.

"Sebanyak 34 SDM dari PT POS pagi-pagi sudah menyebar di wilayah kelurahan kelurahan se Kecamatan Setu. Untuk minggu berikutnya di serpong, serpong utara dan seterusnya. Nanti jadwal lengkapnya akan kami share," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com