Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2021, 05:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka datang lagi dari dunia penerbangan Indonesia. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.

Berikut rangkuman kronologi jatuhnya pesawat Boeing 737-500 tersebut, mulai dari informasi hilang kontak hingga terkonfirmasi jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Baca juga: Dirut Sriwijaya Air: Pesawat Tertunda Berangkat 30 Menit karena Hujan Deras

14.36 WIB Pesawat Take-off dari Bandara Soetta

Pesawat Sriwijaya Air lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak-anak, dan 3 bayi.

Pesawat seharusnya terbang pukul 14.30 WIB. Namun harus ditunda karena cuaca buruk yang tak memungkinkan pesawat tersebut lepas landas.

"Jadi tadi delay akibat hujan deras. Makanya ada delay 30 menit saat boarding," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

17.24 WIB Informasi Awal Pesawat Hilang Kontak

Informasi awal mengenai dugaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air diketahui dari data FlightRadar24.

Data Flightradar24 menunjukkan, pesawat Boeing B737-500 itu berhenti di sekitar 11 mil laut dari Bandara Soekarno-Hatta atau di atas Kepulauan Seribu.

Baca juga: Tak Kuat Menahan Tangis, Yaman: Istri dan 3 Anak Saya Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182

Pesawat sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, tetapi tiba-tiba kehilangan ketinggian. Kecepatan pesawat juga turun drastis.

Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 358 knots.

"Data @flightradar24 menunjukkan penerbangan Sriwijaya Air #SJ182 yang terhenti di atas Kepulauan Seribu," tulis akun Twitter @aviatren.

18.00 WIB Konfirmasi Kebenaran Kabar Jatuhnya Pesawat

Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi membenarkan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki.

"Betul (di Pulau Laki)," ujar Djunaedi kepada Kompas.com.

Tim Badan SAR Nasional langsung terjun ke lokasi dugaan jatuhnya pesawat.

"Tim dari Basarnas sedang menuju lokasi kejadian. "Basarnas sedang ke lokasi. Belum ada lagi informasi ke saya," ucap Djunaedi.

18.20 WIB Penemuan Kabel di Sekitar Lokasi Jatuhnya Pesawat

Kepala Seksi Pemerintahan dan Transit Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Surachman mengkonfirmasi temuan sejumlah barang di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Barang-barang tersebut diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air yang dikabarkan hilang kontak.

Baca juga: Nelayan Pulau Lancang Beri Tanda di Sekitar Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Barang-barang yang ditemukan nelayan itu berupa potongan pakaian dan beberapa kabel.

"Barusan ketemu potongan Levis, sepertinya bagian kantong belakang, ada rambut-rambutnya," kata Surachman, saat diwawancarai jurnalis Kompas TV.

Pemkab Kepulauan Seribu dibantu Badan SAR Nasional langsung menyisir lokasi dugaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Menurut Surachman, informasi jatuhnya pesawat diperoleh dari nelayan Pulau Lancang. Pasalnya, mereka mendengar suara ledakan seperti suara petir. Bahkan, ada nelayan yang melihat pesawat jatuh ketika hujan deras mengguyur lokasi kejadian.

"(Nelayan) sempat mendengar ledakan dua kali di bawah laut dan dia melihat pesawat jatuh, lagi hujan lebat. Menurut mereka sekitar pukul 2 siang (pesawat jatuh)," ujar Surachman.

19.20 WIB TNI AL Kerahkan Kapal Perang dan Pasukan Katak

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia (KRI) dan personel Komando Pasukan Katak untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

KRI yang dikerahkan berasal dari Komando Armada I dan Lantamal III yakni KRI Teluk Gilimanuk yang mengangkut personel Komando Pasukan Katak, KRI Kurai, KRI Parang.

Baca juga: Pencarian Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu, TNI AL: Ombak Berkisar 1-1,5 Meter

Kemudian, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut-866, KRI Tengiri, serta 2 sea rider Kopaska dan 2 kapal tunda yakni TD Galunggung dan Malabar.

"Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Resque (SAR) pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang lost contact," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Laut Julius Widjojono dalam siaran pers.

19.50 WIB Konferensi Pers Basarnas

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional ( Basarnas) Bambang Suryo Aji mengatakan, pihaknya telah menemukan beberapa serpihan yang diduga merupakan bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.

Basarnas diketahui mendapat informasi telah terjadi hilang kontak dengan pesawat tersebut sekitar pukul 14.55 WIB.

"Kita dapatkan informasi di lapangan bahwa ditemukan beberapa serpihan yang dicurigai bagian dari pesawat Sriwijaya. Kita masih belum bisa memastikan," ujar Suryo saat memberikan keterangan, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Basarnas Dirikan Posko di JICT II

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, pesawat Sriwijaya Air tidak memancarkan sinyal emergency location transmitter (ELT) ketika hilang kontak.

Untuk diketahui, ELT adalah perangkat penentu lokasi pesawat yang merupakan bagian dari standar peralatan pada pesawat. ELT dapat dinyalakan langsung oleh pilot atau bisa hidup apabila pesawat menghantam sesuatu.

"Kan mestinya ada pancaran emergency location transmitter atau ELT, itu tidak ada," kata Bagus seperti dikutip dari siaran Metro TV.

19.59 WIB Konferensi Pers Menhub RI

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengkonfirmasi kebenaran informasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Menurut Budi, pesawat tersebut hilang kontak pukul 14.40 atau empat menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Bahwa telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJ 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Budi dalam konferensi pers dari Bandara Soetta.

Baca juga: Menhub: Sriwijaya Air SJ182 Angkut 50 Penumpang dan 12 Kru

Menurut catatan, pesawat terbang di ketinggian 1.700 kaki pada pukul 14.37 WIB dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach Terminal Control Area.

Pesawat sempat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki pada pukul 14.37 WIB. Namun, pesawat tidak mengarah ke tujuan seharusnya dan keluar jalur menuju arah barat laut.

Pihak Air Traffic Control (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Selanjutnya, dalam hitungan detik, pesawat hilang dari radar.

"Oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian dalam hitungan second (detik), target SJ 182 hilang dari radar," kata Budi.

Setelah itu manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan isntansi terkait.

"Pukul 17.30 Bapak Presiden memberikan arahan untuk memaksimalkan upaya pencarian dan tentu sudah dikerahkan Kapal Basarnas," ujar Budi.

21.00 WIB TNI AU Siagakan Helikopter

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU) menyiagakan helikopter dan pesawat untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182.

Helikopter yang disiagakan adalah helikopter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor.

Baca juga: Istri dan Anak Perwira TNI AU Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182

Selain helikopter, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

"Merespons hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ-218 rute Jakarta-Pontianak, sesuai instruksi Panglima TNI, TNI AU telah menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Laksamana Pertama TNI Indan Gilang.

21.30 WIB Kemenhub Sediakan Hotline dan Posko Pengaduan

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pihaknya menyediakan hotline bagi para keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air.

Bagi keluarga penumpang pesawat yang ingin mencari keberadaan sanak keluarga, pihak Sriwijaya menyediakan nomor telepon yang bisa dihubungi.

"Kelurga penumpang jika ingin mencari informasi hotline disediakan oleh Sriwijaya Air dengan nomor adalah 02180637817," kata dia dalam jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: Berduka atas Jatuhnya Sriwijaya Air, DPR Dorong Kemenhub Awasi Investigasi Kelayakan Terbang Pesawat

Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan pos pengaduan yang tersedia di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta.

Jasa Raharja juga membuka pos pengaduan di Bandara Supadio di Pontianak hingga dermaga Jakarta International Cointainer Terminal (JICT) 2 di Tanjung Priok.

Sementara itu, Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, titik koordinat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah diketahui.

"Titiknya (jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182) sudah (diketahui). Teman-teman sudah di titik tempat jatuhnya di sana," kata Soerjanto

Adapun, pencarian pesawat Sriwijaya Air akan dilanjutkan hari ini. Menurut Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, pencarian pesawat pada Sabtu malam terkendala visibilitas.

"Hambatan yang kita hadapi sekarang adalah masalah visibility (visibilitas) karena malam. Besok pagi kita akan bisa langsung melakukan pencarian maksimal," kata Bambang.

Baca juga: Kronologi, Fakta, dan Misteri Jatuhnya Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Tindak Konvoi Motor di JLNT Kuningan-Tebet, 30 Kendaraan Disita

Polisi Tindak Konvoi Motor di JLNT Kuningan-Tebet, 30 Kendaraan Disita

Megapolitan
Mobil 'Pickup' Terbakar di Daan Mogot, Diduga akibat Korsleting Mesin

Mobil "Pickup" Terbakar di Daan Mogot, Diduga akibat Korsleting Mesin

Megapolitan
Siasat Jahat Mahasiswa Penipu Tiket Coldplay, Menyamar Jadi Perempuan dan Pakai Identitas Korban

Siasat Jahat Mahasiswa Penipu Tiket Coldplay, Menyamar Jadi Perempuan dan Pakai Identitas Korban

Megapolitan
Lambannya Polisi Usut Kasus Penipuan 'Preorder' iPhone Si Kembar Rihana-Rihani, Bergerak Serius Usai Kabarnya Viral

Lambannya Polisi Usut Kasus Penipuan "Preorder" iPhone Si Kembar Rihana-Rihani, Bergerak Serius Usai Kabarnya Viral

Megapolitan
Saat Oknum Guru Olahraga Dilaporkan Siswi SMA di Tangsel atas Dugaan Menghamili dan Perintah Aborsi

Saat Oknum Guru Olahraga Dilaporkan Siswi SMA di Tangsel atas Dugaan Menghamili dan Perintah Aborsi

Megapolitan
Gang Mayong Disebut Kawasan Rawan Tawuran, Warga: Jangan Berprasangka Buruk

Gang Mayong Disebut Kawasan Rawan Tawuran, Warga: Jangan Berprasangka Buruk

Megapolitan
Sejumlah Persoalan Mengapa Aduan THR Lebaran 2023 di Jakarta Belum Semua Tertangani

Sejumlah Persoalan Mengapa Aduan THR Lebaran 2023 di Jakarta Belum Semua Tertangani

Megapolitan
Kesedihan 288 Siswa MAN 1 Bekasi Gagal 'Study Tour', Kena Tipu EO dan Sudah Bayar Rp 2 Juta

Kesedihan 288 Siswa MAN 1 Bekasi Gagal "Study Tour", Kena Tipu EO dan Sudah Bayar Rp 2 Juta

Megapolitan
Bejatnya Guru Olahraga di Tangsel: Setubuhi Siswinya sampai Hamil lalu Menyuruhnya Aborsi

Bejatnya Guru Olahraga di Tangsel: Setubuhi Siswinya sampai Hamil lalu Menyuruhnya Aborsi

Megapolitan
Remaja Penuh Luka di Kolong Flyover Jatinegara, Warga: Badannya Kebakar Semua

Remaja Penuh Luka di Kolong Flyover Jatinegara, Warga: Badannya Kebakar Semua

Megapolitan
Polda Metro Jaya Tangkap Dua Pelaku TPPO Penyalur PMI Ilegal

Polda Metro Jaya Tangkap Dua Pelaku TPPO Penyalur PMI Ilegal

Megapolitan
Remaja Penuh Luka Bakar Ditemukan di Kolong Flyover Jatinegara

Remaja Penuh Luka Bakar Ditemukan di Kolong Flyover Jatinegara

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Hilangnya Nyawa Pengamen di Tangan Prajurit TNI | Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia | Perdebatan Luhut Vs Haris Azhar

[POPULER JABODETABEK] Hilangnya Nyawa Pengamen di Tangan Prajurit TNI | Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia | Perdebatan Luhut Vs Haris Azhar

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Siswi SMA yang Dihamili Guru Olahraga di Tangsel

Polisi Selidiki Kasus Siswi SMA yang Dihamili Guru Olahraga di Tangsel

Megapolitan
Hercules yang Tantang Polisi Dulu 'Penguasa' Tanah Abang yang Mengaku 'Berutang Nyawa' ke Prabowo

Hercules yang Tantang Polisi Dulu "Penguasa" Tanah Abang yang Mengaku "Berutang Nyawa" ke Prabowo

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com