Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Jatuh yang Tidak Pancarkan Sinyal ELT, Sriwijaya Air SJ 182 hingga Air Asia QZ 8501

Kompas.com - 10/01/2021, 06:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 dilaporkan jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Sebelum dikonfirmaasi jatuh, pesawat yang mengangkut 62 orang itu hilang kontak pada pukul 14.40 WIB atau empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banteng.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, pesawat Sriwijaya Air tidak memancarkan sinyal emergency location transmitter (ELT) ketika hilang kontak.

Baca juga: Basarnas : Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pancarkan Sinyal ELT Saat Hilang Kontak

Untuk diketahui, ELT adalah perangkat penentu lokasi pesawat yang merupakan bagian dari standar peralatan pada pesawat. ELT dapat dinyalakan langsung oleh pilot atau bisa hidup apabila pesawat membentur benda keras.

"Kan mestinya ada pancaran emergency location transmitter atau ELT, itu tidak ada," kata Bagus seperti dikutip dari siaran Metro TV, Sabtu. 

Bagus menjelaskan, Basarnas kemudian berkoordinasi dengan Australia seputar sinyal ELT dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Kita sudah koordinasi dengan Australia, Ausralia juga tidak menangkap (sinyal ELT). Jadi, kita hanya mendapatkan informasi dari AirNav dan radarnya Basarnas sendiri pada menit berapa dia (pesawat Sriwijaya Air) hilang dari radar," ungkap Bagus.

Menanggapi kondisi itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menilai wajar pesawat Sriwijaya Air tidak memancarkan sinyal ELT ketika hilang kontak.

Sebab, pesawat tersebut diduga membentur benda keras dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Dugaan ini berdasarkan temuan serpihan pesawat di lokasi kejadian.

Baca juga: KNKT : Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Diketahui

"Jadi, ELT tidak didesain untuk impact yang besar. Jadi, kalau teman-teman di sana menemukan serpihan, berarti pesawat impact-nya cukup kuat. Dan kemungkinan besar ELT-nya enggak sukses," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, kepada Kompas.com, di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Tangerang.

Dugaan lainnya adalah ELT di pesawat tersebut sudah rusak sehingga tidak menyala.

"ELT yang dipasang di pesawat itu kalau tenggelam ke air pasti tidak akan manjat. ELT-nya kemungkinan rusak," kata dia.

Pesawat jatuh yang tidak memancarkan ELT bukan kali ini saja terjadi. Berikut 3 pesawat jatuh yang dilaporkan tidak memancarkan sinyal ELT. 

1. Rimbun Air

Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Aviasi Mandiri hilang kontak pada 18 September 2020. Pesawat tersebut menempuh perjalanan dari Timika ke Ilaga dengan mengangkut empat orang dan 1,7 ton beras.

Ketika hilang kontak, pesawat tidak memancarkan sinyal ELT. Danlaud Yohanis Kapiyau Timika Letkol Sugeng Sugiharto mengatakan, pihaknya mengasumsikan pesawat itu mendarat darurat sehingga tidak memancarkan sinyal ELT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com