Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Jakarta Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Libur Panjang

Kompas.com - 10/01/2021, 07:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

1. Jawa Barat: 55 klaster, 175 kasus
2. Jawa Tengah: 16 klaster, 53 kasus
3. DIY: 9 klaster, 29 kasus
4. Jawa Timur: 7 klaster, 23 kasus
5. Bali: 4 klaster, 12 kasus
6. Banten: 4 klaster, 14 kasus
7. Kalimantan Barat: 3 klaster, 10 kasus
8. Sulawesi Selatan: 3 klaster, 6 kasus
9. Lampung: 2 klaster, 4 kasus
10. Sumatera Selatan: 2 klaster, 7 kasus
11. Sumatera Utara: 2 klaster, 5 kasus
12. Kepulauan Riau: 1 klaster, 3 kasus
13. Nusa Tenggara Timur: 1 klaster, 5 kasus
14. Papua: 1 klaster, 3 kasus
15. Sumatera Barat: 1 klaster, 2 kasus

Komentar Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, kasus Covid-19 di ibu kota seharusnya sudah turun, tetapi kembali naik karena diintervensi libur panjang.

Anies menjelaskan, saat penerapan pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) angka kasus positif Covid-19 di DKI sempat menurun. PSBB pertama diterapkan pada pertengahan bulan April hingga Juni 2020.

"Di sini, saat kita melakukan pembatasan, jumlah kasus mulai melandai. Jadi, sesudah ada intervensi lewat PSBB, lalu mulai merata," kata Anies dalam konferensi pers virtual, Sabtu (9/1/2021).

Kemudian pada Juni, DKI mulai menerapkan PSBB transisi. Kasus positif mulai bergerak lagi. Namun, puncaknya adalah pada pertengahan Agustus saat ada cuti bersama dan liburan panjang.

"Dan apa yang terjadi, dua minggu setelah lbur panjang, penambahan kasus harian dan penambahan kasus aktif melonjak dengan amat cepat," tutur Anies.

Baca juga: Terbitkan Aturan Pembatasan Kegiatan, Anies Gunakan Istilah PSBB

Lonjakan terjadi hingga 49 persen atau dari 7.960 kasus aktif menjadi 11.824 kasus aktif. Kematian juga meloncat hingga 17 persen.

Pemprov DKI kemudian menarik rem darurat pada 14 September 2020 dan PSBB dikembalikan seperti semula.

"Apa yang terjadi? Melandai. Bahkan kemudian kita menyaksikan adanya penurunan yang signifikan. Di situ terjadi penurunan," kata Anies.

Penurunan kasus mencapai 50 persen, dari 13.000 kasus aktif menurun hingga 6.000 kasus.

Namun, masyarakat kembali dihadapkan pada libur panjang pada 28 Oktober sampai 2 November. Dampaknya, terjadi lagi lonjakan kasus positif Covid-19 hingga saat ini, di mana klaster terbesarnya adalah klaster keluarga.

"Kita sesungguhnya harus menuntaskan sampai serendah mungkin. Tetapi ada liburan di sini. Dan sesudah liburan berubah," kata Anies.

Anies pun kembali mengumumkan pengetatan pembatasan yang akan mulai berlaku pada 11-25 Januari 2021. Ini sesuai kebijakan pemerintah pusat tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.

Ia berharap pembatasan melalui PPKM ini bisa benar-benar menurunkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta sampai serendah mungkin. Ia optimistis karena tak ada jadwal libur panjang dalam waktu dekat.

"Waktu itu ada interupsi karena ada liburan. Kali ini tidak ada. Mari kita bekerja bersama untuk mengosongkan rumah sakit di Jakarta," kata Anies.

"Jangan sampai pasien yang butuh perawatan lebih banyak dari ICU yang kita miliki. Maka kita lakukan pengetatan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com