Nelayan mengaku lihat pesawat jatuh dan dengar ledakan
Pihak kelurahan menyampaikan bahwa terdapat kelompok nelayan yang melihat adanya ledakan api saat peristiwa jatuhnya pesawat tersebut.
"Ya saya dapat informasi dari kelurahan. Dari nelayan bubu ada orang yang minta tolong, ada ledakan api di sekitar Pulau Laki," ungkap Djunaedi.
Baca juga: Nelayan Pulau Lancang Beri Tanda di Sekitar Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Terpisah, Kepala Seksi Pemerintahan dan Transit Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Surachman mengatakan, nelayan Pulau Lancang mendengar ledakan di sekitar lokasi jatuhnya Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182.
Nelayan Pulau Lancang juga melihat pesawat Sriwijaya Air jatuh ketika hujan deras mengguyur lokasi kejadian.
"(Nelayan) sempat mendengar ledakan dua kali di bawah laut dan dia melihat pesawat jatuh, lagi hujan lebat. Menurut mereka sekitar pukul 2 siang (pesawat jatuh)," ungkapnya.
Para nelayan, kata Surachman, menemukan sejumlah barang berupa kain pakaian, beberapa kabel, dan diduga kulit manusia. Namun demikian, dia belum bisa memastikan dari mana potongan benda asing tersebut berasal.
"Barusan ketemu potongan Levis, sepertinya bagian kantong belakang, ada rambut-rambutnya," kata Surachman.
Pencarian dilakukan di sekitar Pulau Lancang dan Laki
Saat ini, sejumlah kapal dan petugas dari tim SAR gabungan sudah dikerahkan ke sekitar lokasi temuan barang itu untuk mencari pesawat Sriwijaya Air tersebut.
Menurut Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan, Basarnas juga telah mengerahkan kapal dan sea-rider menuju lokasi tersebut.
"Kapal maupun sea-rider sudah kami berangkatkan setelah mendapat informasi tersebut kami berangkatkan menuju ke titik lokasi yang diduga pesawat itu jatuh," ujar Bambang.
Baca juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya SJ 182, KRI Rigel dan Helikopter Dikerahkan
Bambang menuturkan, lokasi tersebut berjarak sekirat 3 mil dari pesisir Tanjung Kait, Tangerang.
Panglima Koarmada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, ada 10 Kapal Republik Indonesia (KRI) yang dikerahkan dan sudah menuju ke lokasi diduga pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
“Untuk sementara KRI yang kami siapkan di darat saja ini ada 10,” ujar Rasyid, kepada wartawan di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/1/2021) malam.