Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu, Nelayan Dengar Ledakan hingga Temukan Serpihan

Kompas.com - 10/01/2021, 08:08 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJY 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menjelaskan, pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sekitar pukul 14.36 WIB.

Empat menit berselang atau sekitar pukul 14.40 WIB, pesawat tersebut pun hilang kontak dan tidak terdeteksi lagi terdeteksi keberadaanya.

"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," ujar Adita kepada Kompas.com, Sabtu.

Adita mengungkapkan, belum diketahui secara pasti penyebab pesawat berjenis Boeing 737-500 itu hilang kontak dan diduga mengalami kecelakaan itu.

Baca juga: Pencarian Sriwijaya Air SJ 182, Polri Siapkan 50 Tim Penyelam

Namun, Pesawat yang mengangkut 62 orang itu diketahui sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Terakhir terdeteksi di atas perairan di Kepulauan Seribu

Adita mengungkapkan, berdasarkan kontak terakhir yang terjadi pada pukul 14.40 WIB, pesawat Sriwijaya Air itu terdeteksi berada di atas perairan Kepulauan Seribu.

"Terakhir ada di atas perairan Pulau Seribu," jelas Adita.

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak telah diketahui.

"Titiknya (jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182) sudah (diketahui). Teman-teman sudah di titik tempat jatuhnya di sana," kata Soerjanto, Sabtu malam.

Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dari Lokasi Pencarian hingga Profil Pesawat

Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi membenarkan adanya pesawat yang jatuh di kawasan perairan Kepulauan Seribu. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.

Kepada Kompas.com, Djunaedi menyebut bahwa pesawat Sriwijaya Air itu diduga jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.


nformasi tersebut didapatkan Djunaedi dari laporan sejumlah nelayan kepada pihak kelurahan setempat dan diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu.

Nelayan mengaku lihat pesawat jatuh dan dengar ledakan

Pihak kelurahan menyampaikan bahwa terdapat kelompok nelayan yang melihat adanya ledakan api saat peristiwa jatuhnya pesawat tersebut.

"Ya saya dapat informasi dari kelurahan. Dari nelayan bubu ada orang yang minta tolong, ada ledakan api di sekitar Pulau Laki," ungkap Djunaedi.

Baca juga: Nelayan Pulau Lancang Beri Tanda di Sekitar Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Terpisah, Kepala Seksi Pemerintahan dan Transit Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Surachman mengatakan, nelayan Pulau Lancang mendengar ledakan di sekitar lokasi jatuhnya Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182.

Nelayan Pulau Lancang juga melihat pesawat Sriwijaya Air jatuh ketika hujan deras mengguyur lokasi kejadian.

"(Nelayan) sempat mendengar ledakan dua kali di bawah laut dan dia melihat pesawat jatuh, lagi hujan lebat. Menurut mereka sekitar pukul 2 siang (pesawat jatuh)," ungkapnya.

Para nelayan, kata Surachman, menemukan sejumlah barang berupa kain pakaian, beberapa kabel, dan diduga kulit manusia. Namun demikian, dia belum bisa memastikan dari mana potongan benda asing tersebut berasal.

"Barusan ketemu potongan Levis, sepertinya bagian kantong belakang, ada rambut-rambutnya," kata Surachman.

Pencarian dilakukan di sekitar Pulau Lancang dan Laki

Saat ini, sejumlah kapal dan petugas dari tim SAR gabungan sudah dikerahkan ke sekitar lokasi temuan barang itu untuk mencari pesawat Sriwijaya Air tersebut.

Menurut Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan, Basarnas juga telah mengerahkan kapal dan sea-rider menuju lokasi tersebut.

"Kapal maupun sea-rider sudah kami berangkatkan setelah mendapat informasi tersebut kami berangkatkan menuju ke titik lokasi yang diduga pesawat itu jatuh," ujar Bambang.

Baca juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya SJ 182, KRI Rigel dan Helikopter Dikerahkan

Bambang menuturkan, lokasi tersebut berjarak sekirat 3 mil dari pesisir Tanjung Kait, Tangerang.

Panglima Koarmada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, ada 10 Kapal Republik Indonesia (KRI) yang dikerahkan dan sudah menuju ke lokasi diduga pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

“Untuk sementara KRI yang kami siapkan di darat saja ini ada 10,” ujar Rasyid, kepada wartawan di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/1/2021) malam.

Posko informasi di bandara dan pelabuhan

Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaludin mengatakan, pihaknya sudah menyediakan posko informasi di dua bandara, yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Supadio Pontianak.

Di Bandara Soekarno Hatta, kata Awaludin, ada dua posko informasi yang disediakan.

"Dua titik yaitu emergency operation center yang sudah tadi dikunjungi bapak Menteri Perhubungan. Yang kedua ada di sini, posko crisis center dan ini titik pertemuan antara pihak maskapai dan para keluarga," kata dia dalam jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1/2021).

Awaluddin memastikan posko tersebut terbuka selama 24 jam dan siap melayani keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi tentang hilangnya pesawat Sriwijaya.

Pihak maskapai juga menyediakan hotline untuk informasi penumpang pesawat melalui nomor 021-80637817.

Sementara itu, Humas Basarnas Jakarta Ramli Prasetio menyampaikan, posko koordinasi pencarian pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak didirikan di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara.

Baca juga: Sriwijaya Air Buka 3 Posko Jatuhnya Pesawat SJ 182, Ini Lokasinya

“Posko JICT 2. Yang posko (pencarian) Lion Air kemarin,” kata Ramli, saat dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021) malam.

Sampai saat ini, proses pencarian pesawat Sriwijaya Air dan para penumpang masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com