Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Keluarga Korban Sriwijaya Air, Kehilangan 5 Kerabat Sekaligus hingga Harapan Ditemukannya Jenazah

Kompas.com - 11/01/2021, 08:53 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga para korban pesawat jatuh Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 mulai berdatangan ke posko crisis center yang dibangun pihak maskapai di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (10/1/2021).

Dengan hati berduka, mereka datang ke posko untuk mengetahui informasi tentang keluarga yang jadi penumpang pesawat tersebut.

Mereka menyampaikan harapan hingga kenangan dengan korban sebelum pesawat jatuh.

1. Riski lemas, lima anggota keluarga besarnya jadi korban

Riski Kurniawan mengaku lemas setelah mendapat kepastian bahwa anggota keluarga besarnya menjadi korban dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu (9/1/2021).

Pria yang juga bekerja di salah satu maskapai di Indonesia itu langsung menyampaikan informasi terkait korban kepada keluarga besarnya.

"Ini saya kerja terbang juga kemarin, enggak bisa ngomong-ngomong apa lagi. Saya sudah lemes. Hari ini makanya saya datang ke sini buat nyari informasi itu," kata dia di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu.

Riski berujar, ada lima anggota keluarga besarnya yang menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182. Satu orang di antaranya merupakan bayi.

"Di manifes namanya Rizky Wahyudi dipanggil Kiki, Rosiana Wahyuni, mamanya, sama dua anak. Satu (anak) umur 12 tahun, satu bayi masih 6-7 bulan," ujar Riski.

Baca juga: 5 Anggota Satu Keluarga Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182

Riski mengatakan, sepupunya yang bernama Kiki tengah berdinas di Pontianak, Kalimantan Barat, dalam waktu yang lama.

Oleh karena itu, Kiki memboyong istri, anak-anak, dan ibunya ke sana.

Kelimanya berangkat bersama-sama dari Bangka menuju Jakarta dan sempat menemui keluarga.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Pontianak menggunakan pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu lalu.

2. Kenang pesta durian

Sebelumnya, Rizky sempat berkomunikasi dengan Riski melalui grup WhatsApp keluarga.

Korban dan keluarganya membagikan foto ke grup saat sedang menyantap durian bersama.

Momen santap durian itu dilakukan kala Rizky dan keluarga tengah berada di Bangka.

"Istri dan anaknya kan di Palembang, ibu dan keponakannya di Bangka. Jadi mereka kumpul di Bangka. Jadi sebelum berangkat, dia sudah foto-foto dia, makan durian. Kan di Bangka lagi musim durian," kata Riski.

Baca juga: Riski Lemes Dapat Kepastian 5 Anggota Keluarga Besarnya Jadi Korban Sriwijaya Air

Percakapan di grup WhatsApp itu menjadi komunikasi terakhir Riski dengan sepupunya itu.

"Terakhir kontak kemarin sebelum dia berangkat. Dia bilang, lu enggak nyamperin gue nih? karena kan dia transit dari Bangka-Jakarta, Jakarta-Pontianak," ungkapnya.

3. Keluarga berharap jenazah korban bisa ditemukan

Tak hanya Riski Kurniawan, Irfan Defrizon juga tengah dilanda duka.

Adiknya yang bernama Isti Yudha Prastika menjadi salah satu penumpang Sriwijaya Air yang jatuh.

Walau sudah mengikhlaskan kepergian Isti, Irfan berharap tim SAR dapat menemukan jenazah adiknya itu.

"Kami hanya berharap jasadnya, bisa nyekar, bisa ngeliat kuburannya... kalau suatu waktu bisa ziarah. Jangan sampai enggak ditemukan jasadnya," kata Irfan di Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu sore.

Baca juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air: Kami Berharap Jenazah, Bisa Nyekar, dan Lihat Kuburannya

Isti yang bekerja sebagai pramugari Nam Air itu diketahui pergi ke Pontianak untuk urusan pekerjaan.

Kala Irfan mendapatkan kabar pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak, dia berusaha menenangkan diri dan berharap itu bukan pesawat yang ditumpangi adiknya.

Namun, tak lama kemudian, Irfan akhirnya menerima kabar duka itu.

"Sekitar jam lima lewat, saya dapat kabar dari kakak saya bahwa adik ada di dalam situ, sudah enggak ada. Saya tanya, enggak ada gimana, katanya, ya itu ada di dalam Sriwijaya yang jatuh. Dia tahu dari suaminya (Isti)," ungkapnya.

Saat ini, kata Irfan, pihak keluarga hanya pasrah sambil terus mencari informasi dan menunggu kabar lebih lanjut mengenai keberadaan Isti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com