JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan akan memperluas wilayah pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Pada hari ketiga, wilayah pencarian akan bertambah menjadi enam sektor dari sebelumnya hanya empat sektor.
"Areal pencarian hari pertama dan dua dibagi empat sektor, hari ini kami bagi jadi enam sektor," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Fakta-fakta Hari Kedua Pencarian Sriwijaya Air, Turbin Ditemukan hingga Black Box Terdeteksi
Wilayah pencarian Sriwijaya Air SJ 182 diperluas lantaran serpihan pesawat diduga terbawa ombak sehingga bergeser ke arah pantai.
"Di sekitar pantai yang kemungkinan ada barang-barang yang mungkin karena faktor arus, gelombang, dan sebagainya yang akhirnya bergeser ke arah pantai. Oleh karena itu, wilayah pencarian semakin kami perluas," kata dia.
Kegiatan pencarian dan penyelamatan ini melibatkan TNI, Polri, Kemenhub, dan Basarnas.
Total ada 2.600 personel yang terjun langsung ke lokasi pencarian maupun yang bersiaga di tiap-tiap posko.
Untuk wilayah laut, 53 alat utama berupa sea rider jetski dan perahu karet dikerahkan.
Baca juga: Tim DVI RS Polri Sudah Terima 40 Sampel DNA dari Keluarga Korban Sriwijaya Air
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.