Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sempat Tak Percaya Pilot NAM Air Didik Gunardi Masuk Daftar Manifes Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 11/01/2021, 13:24 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Didik Gunardi (49) merupakan satu dari 62 penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Didik yang berprofesi sebagai pilot maskapai NAM Air diketahui berangkat ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk menjalankan tugas menerbangkan pesawat dari sana.

Inda Gunawan (57) selaku kakak korban menceritakan kondisi saat pihak keluarga mendengar kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Semula, Inda dan keluarga tak percaya bahwa adik bungsunya itu ada dalam daftar manifes penumpang pesawat.

Baca juga: Kemensos Bangun Posko Trauma Healing untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182

"Dari awal saya, kakaknya (Didik) yang cewek, benar-benar enggak percaya, 100 persen enggak percaya. Karena setahu kami adik saya di NAM Air sebagai kapten pilot di sana," kata Inda saat ditemui di Perumahan Vida Bumi Pala Blok A8 No 51-53 Rt08/01, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Senin (11/1/2021).

Namun, lambat-laun Inda mulai merasa khawatir lantaran informasi akan musibah itu masih mengganjal dalam hatinya.

Inda bersama keluarganya pun mencari informasi lebih lengkap berkait jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Inda akhirnya mendapatkan informasi dari kerabat yang menyebutkan bahwa Didik merupakan satu dari 62 penumpang dalam pesawat nahas itu. Namun, sekali lagi Inda tetap tak percaya ketika mendapatkan informasi itu.

"Mendengar itu, kami belum percaya," ucapnya.

Baca juga: Keluarga Co Pilot Nam Air yang Menumpang Sriwijaya Air SJ 182: Perusahaan Memberi Kabar dan Minta Maaf...

Pihak keluarga akhirnya baru memercayai informasi tersebut setelah Inda mendapatkan salinan manifes penumpang Sriwijaya Air SJ 182. Mereka mengaku terpukul setelah melihat nama Didik tercatat di dalamnya.

"Lalu saya cari daftar manifes. Setelah ketemu baru, otomatis semua pasti terpukul, syok. Apalagi istrinya, anaknya, bapaknya," kata Inda.

Setelah mendengar kabar tersebut, Inda beserta keluarga langsung mencari informasi lebih lanjut terkait keberadaan Didik. Kini, istri Didik, Ari Kartini, menuju RS Polri Kramatjati untuk melakukan pemeriksaan DNA guna untuk kepentingan DVI.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com