Namun, Diana berpesan agar penyediaan infrastruktur digital tak hanya berpusat di perkotaan, melainkan juga menyentuh area pedesaan.
Diana menyebutkan, Kadin DKI Jakarta juga mendorong para pelaku usaha menangkap peluang usaha digital di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Batasi Kegiatan Masyarakat, Kadin DKI Dorong Pelaku Usaha Coba Bisnis Digital
Menurut dia, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terbantu dengan platform digital.
Sebab, Indonesia merupakan pasar yang potensial dalam menyerap arus digitalisasi karena jumlah penduduk yang besar serta generasi milenial yang mendominasi populasi.
"Indonesia adalah pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi, karena populasinya lebih dari 267 juta jiwa dan jumlah generasi milenial yang cukup dominan, sekitar 60 persen dari jumlah penduduk. Potensi ini yang dilihat juga oleh Kadin," kata Diana.
Sementara itu, Sarman berharap berbagai relaksasi dan stimulus yang diberikan kepada masyarakat dan pelaku usaha terus dilanjutkan hingga akhir 2022.
Ini karena, efek dari pandemi Covid-19 terhadap dunia usaha tidak bisa langsung hilang.
Pemberian stimulus dan relaksasi diharapkan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: APPBI: Bakal Makin Banyak Restoran dan Kafe Terpuruk Imbas PPKM
Sebelumnya, para pengusaha berharap kondisi perekonomian mulai membaik pada awal tahun, terlebih dengan adanya rencana vaksinasi Covid-19.
Namun, harapan itu pupus saat pemerintah pusat menerapkan PPKM. Dengan kondisi ini, pengusaha hanya berusaha untuk bertahan di tengah pandemi.
"Jadi sebagai pengusaha ini kan bukan lagi saat mencari keuntungan, tapi mampu untuk bertahan. Itu yang penting, mampu untuk bertahan, tidak melakukan PHK, tidak merumahkan. Itu sudah bagus," ucap Sarman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.