JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih melanjutkan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Pada Senin (12/1/2021), pencarian memasuki hari ketiga.
Jumlah personel yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3.818 orang.
Kompas.com merangkum fakta-fakta hari ketiga pencarian Sriwijaya Air sebagai berikut.
Tim SAR memperluas wilayah pencarian menjadi enam titik dari sebelumnya hanya empat titik.
Hal itu disampaikan Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mars) Rasman saat mengungkapkan rencana pencarian pada hari ketiga di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin pagi.
"Kemudian areal pencarian hari pertama dan dua dibagi empat sektor, hari ini kami bagi jadi enam sektor," kata Rasman.
Baca juga: Polisi Sebut Nelayan Dengar Dentuman dan Lihat Air Laut Naik Saat Sriwijaya Jatuh
Wilayah pencarian diperluas karena adanya dugaan serpihan kapal bergeser lantaran terbawa ombak.
"Di sekitar pantai yang kemungkinan ada barang-barang yang mungkin karena faktor arus, gelombang, dan sebagainya yang akhirnya bergeser ke arah pantai. Oleh karena itu, wilayah pencarian semakin kami perluas," ujar dia.
Basarnas menerima 14 bagian tubuh korban dan 53 puing peswat dari Polisi Perairan dan Udara (Polairud).
"Terima kasih atas penyerahan barang bukti kepada kami. Ada 14 bagian tubuh korban, 14 potong, kemudian ada 53 properti," kata Bagus Senin siang.
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Yassin Kosasih menjelaskan, semua temuan itu adalah hasil pencarian yang berlangsung sejak Minggu (10/1/2021).
"Tim SAR gabungan dari Dir Barhakam Polri, Dir Polair Polda, semenjak hari Minggu sampai sore ini kami berhasil ada 14 potongan tubuh dan 53 properti terdiri dari serpihan bagian pesawat, pelampung, dan baju," ucap Yassin.
Baca juga: KRI Parang Serahkan 3 Kantong Berisi Barang Pribadi Penumpang Sriwijaya Air ke Basarnas
Temuan properti pesawat itu kemudian diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Sementara itu, potongan tubuh korban yang ditemukan kemudian ditangani oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.