Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketiga Pencarian Sriwijaya Air SJ 182, Radius Diperluas hingga Terkumpul 74 Kantong Jenazah

Kompas.com - 12/01/2021, 08:29 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

3. KRI Parang serahkan 3 kantong barang pribadi korban

Tim Basarnas kemudian kembali menerima temuan baru, kali ini dari TNI Angkatan Laut, KRI Parang 647.

Komandan KRI Parang 647 Letkol Laut Hendra mengatakan, pihaknya menyerahkan tiga kantong yang berisi barang pribadi penumpang dan serpihan pesawat kepada Tim SAR.

"Kapal kami membawa temuan-temuan barang hasil dari penyelaman gabungan TNI AL dan juga temuan anggota dari KRI Parang sendiri," kata Hendra.

Baca juga: Tim SAR Perluas Wilayah Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 hingga ke Arah Pantai

"Ada tiga kantong yang terdiri dari serpihan pesawat dan perlengkapan barang pribadi penumpang. Selanjutnya, barang tersebut akan kami serahkan kepada Basarnas," sambungnya.

4. Komisi V DPR RI bakal undang Menhub berdiskusi

Pada Senin siang, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae mendatangi JICT II, Tanjung Priok, untuk memantau proses pencarian.

Setelah mengungkapkan belasungkawa terhadap keluarga korban, Ridwan mengatakan, pihaknya akan mengundang jajaran Menteri Perhubungan RI untuk berdiskusi terkait penerbangan domestik di Indonesia.

Ridwan sempat menyinggung kelayakan pesawat Sriwijaya Air yang diketahui sudah digunakan selama 26 tahun.

"Karena itu kita mesti bicara persoalan, yang pertama usia pesawat itu sendiri. Apa layak usia sudah di atas 20 tahun masih dipakai di penerbangan domestik kita?" kata Ridwan Bae.

Baca juga: Komisi V DPR RI Akan Undang Menhub Diskusi soal Usia Pesawat dan Tarif Murah Penerbangan

"Dalam waktu dekat, Komisi V akan memanggil Menteri Perhubungan dengan seluruh jajarannya, ingin kami bicarakan persoalan usia pesawat ini," sambungnya.

Selain soal usia pesawat, Ridwan menyebutkan, pihaknya juga akan membahas tentang tarif murah penerbangan di Indonesia.

"Kemudian yang kedua adalah bagaimana pesawat-pesawat atau penerbangan yang bertarif murah ini jangan terlalu banyak mereka lahir, tetapi tidak memperhatikan faktor-faktor keselamatan," ujar dia.

5. Total 74 kantong jenazah

Hingga Senin pukul 22.20 WIB, total ada 74 kantong jenazah, 24 kantong potongan besar pesawat, dan 16 kantong potongan kecil pesawat sudah dievakuasi petugas.

Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan hal itu saat menggelar jumpa pers terakhir pada hari ketiga pencarian.

"Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT," kata Bagus.

Semua temuan itu merupakan hasil dari operasi pencarian Tim SAR yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar laut.

Baca juga: Total 74 Kantong Jenazah Terkumpul dalam Pencarian Sriwijaya Air SJ 182

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com