BEKASI, KOMPAS.com - Baru-baru ini, sebuah video yang menggambarkan pengunjung wahana kolam renang Waterboom Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, dibubarkan polisi viral di media sosial.
Pembubaran itu dilakukan lantaran pengelola waterboom dianggap melanggar protokol kesehatan.
Dalam video tersebut, tampak para pengunjung keluar dari kolam renang ketika petugas kepolisian datang ke pelataran taman.
Mayoritas pengunjung tidak menaati protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker dan mengabaikan imbauan jaga jarak.
Beberapa petugas menggunakan pengeras suara untuk membubarkan pengunjung yang ada di dalam.
Bahkan, pihak yang merekam peristiwa itu juga sempat ikut mengimbau wisatawan untuk membubarkan diri.
"Bubar, bubar, bubar, pulang semua. Apa ini seperti ini," kata perempuan yang merekam video tersebut.
Pembubaran itu rupanya terjadi pada Minggu (10/1/2021).
Berikut fakta-fakta pembubaran pengunjung Waterboom Lippo Cikarang.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara Waterboom Lippo Cikarang.
Penutupan sementara dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari pelanggaran yang dilakukan manajemen waterboom.
"Dilakukan penutupan atas waktu yang tak bisa ditentukan. Penutupan dilakukan mulai hari ini," kata Alamsyah, Senin (1/11/2021).
Selain itu, beberapa saksi dari manajemen waterboom juga telah dimintai keterangan oleh Polsek Cikarang Selatan.
Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Sukadi mengatakan bahwa polisi sudah memeriksa beberapa saksi terkait pelanggaran protokol kesehatan di Waterboom Lippo Cikarang.
Salah satu yang diperiksa adalah pihak general manager (GM) Waterboom Lippo Cikarang.
"Sudah (diperiksa), manajemen Waterboom, baik itu GM-nya atas nama Ibu Ike maupun manajer tiket, itu sudah dimintai keterangan, terkait dengan kerumunan itu diterapkan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018," kata Sukadi.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi akan menentukan langkah hukum selanjutnya.
Namun demikian, Sukadi memastikan sampai saat ini belum ada penetapan tersangka.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menemukan penyebab terjadinya kerumunan di Waterboom Lippo Cikarang.
Menurut Sukadi, wisawatan membeludak karena pihak manajemen waterboom mengadakan promo harga tiket.
"Kenapa bisa padat, karena ada diskon gila-gilaanlah. Tiket masuknya itu yang tadinya Rp 95.000 menjadi Rp 10.000. Itulah yang akhirnya bikin orang antusias ke waterboom begitu," kata Sukadi.
Tiket tersebut dijual secara online sehingga luput dari pemantauan Satgas Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.