Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hari Pasca Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: FDR Black Box Ditemukan, 4 Korban Teridentifikasi

Kompas.com - 12/01/2021, 19:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan menemukan flight data recorder (FDR) yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa (12/1/2021) di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan kronologi penemuan FDR tersebut. Menurut Hadi, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono awalnya melaporkan penemuan pecahan FDR sekiar pukul 14.00 WIB.

Untuk diketahui, FDR adalah perangkat dalam black box yang merekam data penerbangan. Sementara itu, ada perangkat lainnya dalam black box yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam percakapan pilot dan kopilot dalam kokpit pesawat.

"Saya sampaikan kepada KSAL agar terus dicari FDR yang kemungkinan besar masih di wilayah yang menjadi perkiraan sebelumnya," ujar Hadi dalam konferensi pers di JICT 2, Tanjung Priok, Selasa petang.

Baca juga: Panglima TNI: Black Box Bagian FDR Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Ditemukan

Kemudian, pukul 16.40 WIB, KSAL melaporkan penemuan FDR setelah tim penyelam melakukan operasi pencarian di sekitar titik temuan awal pecahan black box.

"Pukul 16.40 KSAL melaporkan kembali bahwa Flight Data Recorder sudah ditemukan dan dilaporkan pula bahwa Underwater Locator Beacon ditemukan sebanyak dua," ujar Hadi.

Meskipun begitu, tim penyelam masih perlu mencari CVR Sriwijaya Air SJ 182. Hadi yakin, CVR bisa segera ditemukan di sekitar lokasi penemuan FDR black box Sriwijaya Air SJ 182.

"Namun kami meyakini semua bahwa karena beacon yang ada di Cockpit Voice Recorder juga ditemukan di sekitar itu, maka dengan keyakinan yang tinggi, Cockpit Voice Recorder akan segera ditemukan," ungkap Hadi.

Hadi pun menegaskan, proses evakuasi korban dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan tetap dilakukan walaupun FDR telah ditemukan. Menurut Hadi, badan pesawat perlu diangkat guna proses penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat.

Baca juga: Panglima TNI : CVR Sriwijaya Air SJ 182 Masih Terus Dicari

"Body pesawat adalah dalam rangka melengkapi data yang diperlukan oleh KNKT," ujar Hadi.

Empat Jenazah Teridentifikasi

Hingga Selasa petang, tim Disaster victim investigation (DVI) RS Polri Kramatjati berhasil mengidentifikasi empat korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Satu penumpang teridentifikasi pada Senin kemarin berkat pencocokan antara sidik jari antemortem dan postmortem pada Senin kemarin.

Sementara tiga penumpang lainnya teridentifikasi hari ini berkat pencocokkan data antemortem dan postmortem sidik jari.

Berikut identitas 4 penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang berhasil diidentifikasi:

  1. Okky Bisma, 30 tahun, warga Kramatjati, Jakarta Timur.
  2. Fadly Satrianto, co-pilot NAM Air yang menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182. Fadly adalah warga Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur. 
  3. Khasanah, 51 tahun, warga Pontianak Barat, Kalimantan Barat
  4. Asy Habul Yamin, 34 tahun, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Satu dari Tiga Korban Pesawat SJ 182 yang Teridentifikasi Hari Ini, Berstatus Kopilot

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat itu mengangkut 62 jiwa. Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Sebelum hilang kontak, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut. Air Traffic Controller (ATC atau petugas pengatur lalu lintas udara) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com