JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah menerima 111 sampel DNA dari keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Hal diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Selasa (12/1/2021) pukul 17.30 WIB.
"Sampai sekarang, tim DVI telah menerima 111 sampel. Kemudian kantong jenazah sudah 72. Tim juga menerima 11 kantong properti," kata Rusdi.
Baca juga: Sampel DNA Orangtua Mia Tresetyani, Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Diambil untuk Identifikasi
Kendati demikian, belum ada korban yang teridentifikasi karena pencocokan sampel DNA.
Adapun empat korban yang sudah teridentifikasi, yakni Okky Bima, Fadly Satrianto, Khasanah, dan Asy Habul Yamin, seluruhnya dikenali berkat pencocokan sidik jari.
Kapusifanis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto menyebut, pemeriksaan DNA terus berjalan.
"Pemeriksaan DNA juga berjalan, paling tidak baru diketahui satu minggu sampai dua minggu (hasilnya)," ujar Hudi.
Sebagaimana diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Baca juga: Empat Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi dengan Pencocokan Sidik Jari
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Kabar terbaru, TNI Angkatan Laut berhasil menemukan flight data recorder (FDR) dari Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa pukul 14.00 WIB.
FDR merupakan bagian dari kotak hitam atau black box yang menjadi kunci untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat rute Cengkareng-Pontianak itu.
FDR mencatat segala macam informasi terkait teknis pesawat sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.