Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinovac Sudah Diterima, Ini 5 Hal soal Rencana Vaksinasi Covid-19 di Depok

Kompas.com - 13/01/2021, 05:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat, siap menggelar vaksinasi Covid-19 tahap 1.

Wali Kota Depok Mohammad Idris juga sudah melakukan inspeksi alias mengecek langsung rencana vaksinasi di salah satu rumah sakit, yakni RS Universitas Indonesia (UI), kemarin.

Berikut Kompas.com merangkum beberapa hal soal rencana vaksinasi Covid-19 tahap 1 di Depok:

1. Vaksin sudah tiba

Vaksin Covid-19 Sinovac sudah tiba dari Bandung ke Depok pada Selasa (12/1/2021) petang.

Sementara menunggu distribusi selanjutnya, vaksin-vaksin yang ditempatkan dalam enam coldchain tersebut disimpan di instalasi gedung farmasi Pemerintah Kota Depok.

Setiap coldchain berisi 34-49 boks, masing-masing berisi 40 vial vaksin Covid-19 yang sudah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM dengan tingkat efikasi (kemanjuran) sekitar 65,3 persen itu.

"Tupoksi kami menerima dan mendistribusikan sesuai alokasi. Sampai sekarang kami belum menerima alokasinya," ujar Kepala UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kota Depok Imelda Wijaya kepada wartawan pada Selasa sore.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Depok

"Harusnya secepatnya ya (didistribusikan), tapi kembali lagi, alokasinya juga dari Kemenkes, top down," tambahnya.

2. Ada 11.140 penerima vaksin Covid-19 tahap 1

Secara total, ada 11.140 penerima vaskin Covid-19 tahap pertama ini di Depok.

“Ya tahap awal ini semuanya 11.140 orang. Satu orang divaksin menunggu satu pekan dulu untuk vaksin kedua, supaya efektif,” tutur Idris kemarin.

Menurut rencana, vaksin akan didistribusikan ke 20 rumah sakit dan 38 puskesmas di Depok, dengan sasaran prioritas 11.127 tenaga kesehatan.

3. Kick-off besok, menanti Jokowi

Idris bilang, vaksinasi tahap 1 dimulai tergantung pemerintah pusat, kendati pihaknya mengeklaim sudah siap menggelar vaksinasi, baik dari sisi sumber daya manusia, tempat, dan prosedur screening.

Kick-off vaksinasi Covid-19 menunggu Presiden RI Joko Widodo yang rencananya akan disuntik vaksin Covid-19 hari ini.

"Kalau beliau mundur, atau sebelum Pak presiden launching, kami belum launching. Kalau sesuai jadwal, besok (vaksinasi di) pusat, kami daerah itu hari Kamis. Seperti itu," kata Idris.

Baca juga: Idris Minta Warga Depok Tak Tolak Vaksin Covid-19

4. Launching di RS UI

Kick-off vaksinasi Covid-19 tahap 1 di Depok menurut rencana akan digelar di RS UI.

"Kami rencanakan launching di tempat ini (RS UI) nanti pada hari Kamis (14/1/2021), tapi tergantung besok (hari ini vaksinasi terhadap) Pak Presiden. Kalau enggak mundur, berarti ya kami Kamis," tutur Idris.

Sekitar 10 pejabat akan disuntik vaksin Covid-19 pada saat launching, dengan tujuan agar warga tak lagi ragu terhadap vaksinasi ini.

“Kami berikan (10 dosis vaksin Covid-19 saat launching) ke pejabat ASN, kepolisian, maupun TNI sebagai motivasi masyarakat,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Depok, Selasa.

Baca juga: UPDATE: Total Kasus Covid-19 di Depok Tembus 20.226

5. Warga diminta jauhi praduga

Idris meminta warganya tidak menolak vaksinasi Covid-19 dan menghindari praduga-praduga.

"Tidak ada tolak-menolak, yang penting buat kesehatan. Kita positive thinking, jangan dengan praduga-praduga. Ini malah bahaya," kata Idris.

"Saya yakinkan, pemerintah sudah melakukan ikhtiar yang luar biasa, bahkan sudah mendapatkan pengakuan kehalalan dari MUI dan juga (EUA-izin penggunaan darurat) dari BPOM juga," lanjutnya.

Di Depok, komunitas-komunitas sosial-keagamaan juga dipersiapkan agar menerima vaksin terlebih dulu.

Baca juga: Tapos dan Pancoran Mas Catat Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak di Depok

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga memberi arahan sejenis supaya alim ulama bersedia diberi vaksin terlebih dulu.

"Komunitas-komunitas sosial-keagamaan yang sering berkomunikasi dengan masyarakat misalnya teman-teman dari gereja, dari majelis taklim-majelis taklim, majelis ulama itu juga masuk," ungkap Idris.

Oleh karenanya, menurut Idris, tidak ada lagi alasan untuk berprasangka buruk terhadap vaksinasi Covid-19.

"Kita trust (percaya) kepada pemerintah dalam hal ini untuk kita bisa lakukan vaksinasi. Apalagi kalau sudah ulama, tokoh agama sudah bilang yes, sudah, percayalah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com