Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ajie, Relawan Penyelam yang Ikut Evakuasi Sriwijaya Air, Lion Air, hingga Pernah Temukan Rp 30 Miliar

Kompas.com - 13/01/2021, 13:04 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan penyelam bernama Makmur Ajie Panangean (54) menceritakan pengalamannya menjadi penyelam selama 12 tahun.

Ajie merupakan salah satu relawan penyelam dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) yang ikut mengevakuasi Sriwijaya Air SJ 182.

Saat ditemui di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021), Ajie bercerita, sebelumnya ia pernah menjadi relawan penyelam di beberapa peristiwa lain, seperti jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada 2018.

Bahkan, Ajie mengaku pernah menemukan uang senilai Rp 30 miliar saat mengevakuasi kapal feri KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, pada 2018.

"Sebelum kejadian Lion Air, ada kejadian yang feri tenggelam, saya ada di lokasi nemuin duit, ada uang tunai. Jadi saya nge-rescue manusia dan uang," tutur Ajie bercerita.

Baca juga: Tinggi Gelombang 2,5 Meter, Pencarian Sriwijaya Air Dihentikan Sementara

Selain itu, Ajie juga bercerita saat dirinya mengevakuasi jenazah.

"Namanya rescue itu waktu kapal tenggelam, jadi mengambil jenazah-jenazah yang baru meninggal, bisa narik sampai beberapa orang," ucap Ajie.

"Kalau di kedalaman 15-20 meter, saling mengikatkan untuk diangkat ke atas. Itu terakhir di Selayar itu," tambahnya.

Awalnya, Ajie dijadwalkan akan terjun ke lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa pagi, tetapi ada masalah dengan kapal yang akan ia tumpangi.

Ajie dan lima penyelam lainnya dari POSSI kemudian dijadwalkan berlayar ke lokasi pada Rabu (13/1/2021) pagi.

Baca juga: Cerita Penyelam Saat Temukan FDR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182

Namun, pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu lalu itu dihentikan sementara karena cuaca buruk.

Hal itu disampaikan Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR Abdul Haris Achadi saat diwawancarai di JICT II,Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.

Haris mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, tinggi gelombang mencapai 2,5 meter sehingga membuat pencarian di laut dihentikan sementara sampai cuaca membaik.

"Untuk sementara off, kita lihat cuaca ini. Dapat informasi di sana tinggi gelombang 2,5 meter," kata Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com