Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Prostitusi Anak di Bawah Umur di Dua Apartemen Jakarta...

Kompas.com - 13/01/2021, 15:47 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

Lusida mengatakan, pengelola memang tidak bisa memaksa pemilik unit untuk menggunakan agen resmi. Padahal, Green Pramuka City telah memiliki agen resmi untuk menyewakan unit apartemen.

Oleh karena itu, ke depannya pengelola Green Pramuka City akan rutin mengimbau pemilik unit agar berhati-hati ketika menyewakan apartemen mereka.

"Kami juga bekerja sama dengan penghuni agar mau melaporkan unit-unit di sekitar mereka apabila ada hal-hal yang mencurigakan," ujar Lusida.

Prostitusi online di Kalibata City

Tepat setahun lalu, polisi juga membongkar praktik prostitusi online yang mempekerjakan anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City.

Kasus tersebut terungkap ketika polisi menggerebek Tower Jasmine pada 23 Januari 2020. Polisi kemudian menemukan remaja putri berinisial JO (15) yang dijual kepada para lelaki hidung belang melalui aplikasi Michat.

Tak hanya mengalami eksploitasi seksual, JO juga disiksa oleh para tersangka, mulai dari dipukul, digigit, tangan diikat, hingga dipaksa minum minuman keras.

Baca juga: Polisi Kantongi Nama Admin Situs Penyedia Prostitusi Kalibata City

Anak yang melakukan tindak kekerasan tersebut adalah ZMR (16), NA (15), AS (17), dan MTG (16). ZMR diketahui berperan ikut menjual korban kepada hidung belang lewat aplikasi Michat.

Sementara itu, penyiksaan itu dilakukan atas dasar perintah dari pelaku JF (29) dan NF (19).

Kapolresta Metro Jakarta Selatan yang kala itu dijabat Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan, para korban dipatok "tarif" oleh para muncikari prostitusi anak.

Untuk satu kali ajakan kencan, korban "dijual" seharga Rp 350.000-Rp 900.000. Uang tersebut nantinya dibagi untuk membayar sewa kamar di Apartemen Kalibata City dan memenuhi kebutuhan lainnya.

"Dari jumlah tersebut, mereka mendapatkan atau disetorkan ke pelaku Rp 100.000, kemudian Rp 50.000 ke joki, kemudian sewa apartemen per harinya Rp 350.000," kata Bastoni.

Bastoni menjelaskan, JO merupakan remaja putus sekolah yang tergiur tawaran pekerjaan dengan penghasilan besar. Tanpa sadar, JO malah dijadikan budak seks lelaki hidung belang oleh para tersangka.

"Korban diiming-imingi suatu pekerjaan, kemudian diimingi uang juga walaupun ternyata kenyataannya mereka dieksploitasi di media sosial, dipaksa, dilakukan penganiayaan," ujar Bastoni.

Baca juga: Pengelola Apartemen Kalibata City Kecam Praktik Eksploitasi Seksual Anak

Anak-anak yang terlibat dalam kasus tindak kekerasan tersebut hanya ditetapkan sebagai korban oleh polisi. Pasalnya, mereka juga jadi korban eksploitasi oleh dua orang tersangka JF dan NF.

Para tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 76 Ayat 1 juncto Pasal 8 UU No 35 Tahun 2004 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 170 KUHP. Ancaman hukumannya adalah 7 sampai 10 tahun kurungan penjara.

General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung mengaku mengutuk kasus prostitusi anak di bawah umur. 

Pihak pengelola, menurut Ishak, tidak pernah mengizinkan adanya praktik prostitusi di kawasan apartemen.

“Saya sangat mengutuk kejadian-kejadian itu. Kami dari badan pengelola sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkan area Kalibata City dari perbuatan-perbuatan itu," kata Ishak, 29 Oktober 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com