Anggi memastikan, pihaknya sudah berupaya maksimal merawat Syekh Ali Jaber.
Ia mengatakan, kondisi Syekh Ali Jaber sempat membaik selama dirawat.
Namun, kondisinya memburuk sejak Rabu malam.
"Saya sudah izin kepada pihak keluarga untuk menyampaikan kondisi klinis beliau," kata Anggi.
Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Daarul Quran, Tangerang.
Hal itu diungkapkan adik kandung Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jabeer.
"Beliau akan dimakamkan di Pesantren Darul Quran Tangerang, pesantren Ustaz Yusuf Mansur," kata Muhammad Jabeer saat menjemput jenazah di RS Yarsi.
Menurut dia, Ponpes Darul Quran dipilih karena Syekh Ali Jaber memulai dakwahnya di pondok pesantren tersebut.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Anies: Bangsa Ini Kehilangan Ulama yang Senantiasa Beri Kesejukan
Ia juga sekaligus membantah isu yang beredar bahwa Syekh Ali Jaber memberi wasiat untuk dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ia menyebutkan, keinginan untuk dimakamkan di Lombok itu bukan wasiat yang diberikan kepada keluarga, melainkan cita-cita yang disampaikan Syekh Ali Jaber saat berdakwah di Lombok.
"Bukan wasiat. Tak pernah wasiatkan ke kami secara ucapan dan tertulis," ucap Muhammad Jabeer.
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976.
Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Bahkan, pada umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu masjid di Kota Madinah.
Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan ibtidaiyah (dasar) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.
Baca juga: Cita-cita Syekh Ali Jaber yang Belum Terwujud, Cetak Sejuta Anak Hafal Al Quran