JAKARTA, KOMPAS.com - Uang sebanyak Rp 150 juta di mesin ATM di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan digasak komplotan pencuri.
Peristiwa itu terjadi pada pertengahan Desember 2020.
Para pembobol mesin ATM, yang terdiri dari tiga orang itu, tergolong komplotan pencuri yang terlatih.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan, tiga pencuri tersebut merupakan mantan pengelola mesin ATM.
Mereka telah bekerja sekitar lima tahun menjadi pengelola mesin ATM. Oleh karenanya, para pembobol ATM itu bisa beraksi dengan mudah.
“Mereka dulu pernah bekerja di bagian itu, tapi sudah dikeluarkan, sudah dipecat. Mereka dulu pernah bekerja di bagian pengisian uang dan servis gerai ATM. Makanya dia hafal, ATM-ATM yang mana, bagaimana caranya membongkar, dia hafal. Namun, dia sudah dipecat beberapa tahun yang lalu,” ujar Azis dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Bobol Uang Rp 150 Juta di ATM Stasiun Pasar Minggu, Para Pelaku Mantan Pengelola Mesin
Saat beraksi, komplotan pencuri berbagi peran.
Ada yang mematikan aliran listrik mesin ATM, ada juga yang bertugas membobol mesin ATM dengan kunci palsu.
Belum genap satu bulan setelah membobol mesin ATM di Stasiun Pasar Minggu, dua dari tiga pembobol ditangkap polisi.
Anggota komplotan pembobol mesin ATM yang ditangkap bernama Agus dan Rizal, sedangkan satu lainnya masih diburu polisi dan masuk daftar pencarian orang (DPO).
Penangkapan tersangka berawal dari laporan adanya pembobolan mesin ATM di Stasiun Pasar Minggu ke Polda Metro Jaya.
Kemudian, laporan dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk ditindaklanjuti.
Komplotan pembobol mesin ATM itu beraksi pada 14 Desember 2020 sekitar pukul 03.00 WIB.
Mereka merusak dan mengambil sebagian uang di dalam brankas mesin ATM.
Menurut Azis, polisi menemukan kejanggalan pada saat olah tempat kejadian perkara (TKP).