Mereka akhirnya menunda jadwal vaksinasi.
"Rata-rata yang menunda vaksin itu karena memiliki tensi yang tinggi. Mungkin mereka kecapekan," kata Ati.
Baca juga: Gubernur Banten: Ada Sanksi Denda hingga Pidana bagi Penolak Vaksinasi Covid-19
Ati mengungkapkan, keempat pejabat itu akan mendapat vaksin di lain hari setelah diperiksa oleh Dinas Kesehatan masing-masing daerah.
"Kami instruksikan Dinas Kesehatan Kota (atau) Kabupaten masing-masing untuk memberikan vaksin setelah kondisi atau tensi masing-masing sudah rendah," kata dia.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah baru disuntik vaksin Covid-19 setelah tiga kali dicek tensinya.
Saat pertama kali diperiksa, tekanan darah Arief tinggi, yakni 151.
Arief kemudian istirahat sejenak. Setelah itu, dia diperiksa untuk kedua kali. Namun, tekanan darahnya masih tinggi, yaitu 145.
"Sedangkan normalnya itu di bawah 140," ucap Arief.
Pada akhirnya, Arief bisa divaksinasi setelah tekanan darahnya normal berdasarkan hasil pengukuran ketiga.
Arief mengaku bahwa vaksinasi Covid-19 paling nyaman dibandingkan suntikan vaksin lainnya.
"Selama saya pernah divaksin yang lain, ini paling nyaman gitu," ujar Arief setelah divaksinasi.
Politikus Demokrat itu mengatakan, jarum suntinya cukup kecil. Ketika disuntik, dia tak merasa kesakitan.
Arief juga mengaku tidak merasakan gejala apa pun setelah disuntik.
"Bekas suntikan juga enggak merah. Saya juga enggak merasa panas atau apa pun setelah disuntik," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Tangerang Usai Divaksin: Tidak Sakit, Tidak Berbekas Merah, Tidak Panas
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany juga mengaku tak merasakan efek samping apa pun setelah menerima vaksin Sinovac.
"Ya udah gitu aja, sama aja kayak disuntik, karena udah pernah disuntik kan. Enggak (sakit) alhamdulillah. Doain ya enggak kenapa-kenapa," kata Airin.
Karena tak merasakan efek samping apa pun, Airin langsung bertolak menuju Gedung Pemerintahan Kota Tangerang Selatan untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Ke kantor saja habis ini. Mudah-mudahan enggak ada apa-apa. Kalau enggak ada apa-apa ya ngantor lagi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.