Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Diprediksi Cerah, Basarnas Kerahkan 310 Penyelam untuk Cari Para Korban Sriwijaya AIr

Kompas.com - 15/01/2021, 10:58 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, cuaca akan cerah pada Jumat (15/1/2021) ini di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.

Karena itu, pihaknya akan mengerahkan 310 penyelam dalam operasi pencarian para korban maupun badan pesawat pada hari ketujuh ini

"Kondisi cuaca sesuai data BMKG hari ini sampe sore berawan, cerah berawan, prediksi malam hari hujan," kata Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Jumat.

Baca juga: Tim DVI Polri Serahkan Jenazah Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 kepada Keluarga, Pagi Tadi

"Harapan kami cuaca bersahabat dan menguntungkan sehingga tim yang melakukan penyelaman tidak mengalami kesulitan dari cuaca. Untuk penyelaman hari ini kurang lebih 310 orang, kemarin 260 orang," tambah dia.

Tim SAR juga menyiapkan 62 kapal, 21 kendaraan laut kecil seperti jetski dan sea rider, 13 pesawat udara serta 37 ambulans. Total personel yang terlibat 4.132 orang.

Rasman menyebutkan, wilayah pencarian akan diperluas hingga ke arah pantai, tidak hanya di Pulau Laki dan Pulau Lancang, tetapi juga hingga ke Pulau Untung Jawa dan Pulau Rambut.

Berdasarkan data terakhir, total ada 239 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban telah dievakuasi.

Sementara total kantong serpihan pesawat kecil berjumlah 40 serta 33 potongan besar badan pesawat.

Flight data recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat yang berisi data penerbangan telah ditemukan dan diangkat pada Selasa lalu.

Rasman menambahkan, kelanjutan operasi SAR yang sudah menasuki batas waktu, yakni tujuh hari akan ditentukan hari ini.

"Bahwa waktu pencarian dan pertolongan selama tujuh hari namun bisa diperpanjang, perpanjangan berapa harinya melihat situasi dan kondisi," ucap Rasman.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak saat terbang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak dan kemudian diketahui jatuh di perairan Kepualauan Seribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com