JAKARTA, KOMPAS.com-Penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta makin mengkhawatirkan, tercermin dari laporan kasus harian yang terus melonjak.
Dalam dua hari belakangan, penambahan kasus harian bahkan menembus angka 3.000, dengan jumlah kasus kematian melebihi 40 dalam sehari.
Pada Kamis (14/1/2021), terdapat 3.165 kasus baru dengan 41 pasien meninggal dunia.
Total kasus Covid-19 di Ibu Kota hingga Kamis kemarin mencapai angka 217.897, dan 20.499 di antaranya merupakan kasus aktif.
Kasus kematian akibat virus SARS-CoV-2 tersebut juga semakin meningkat dari hari ke hari.
Baca juga: Ancaman Lonjakan Covid-19 Jakarta di Tengah Menipisnya Tempat Isolasi dan ICU
Berikut catatan penambahan kasus Covid-19 dan angka kematiannya dalam sepekan terakhir di Jakarta:
Akibat kasus Covid-19 yang kian masif, ketersediaan fasilitas kesehatan pun semakin menipis.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per 15 Januari 2021 pukul 06.00 WIB menunjukkan hanya tersisa 77 tempat tidur intensive care unit (ICU) untuk pasien Covid-19. Sedangkan tempat tidur isolasi hanya tersisa 679.
Ketersediaan lahan pemakaman untuk jenazah pasien Covid-19 pun semakin kritis.
Blok makam khusus jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, sudah dinyatakan penuh pada November tahun lalu.
Setelah TPU Pondok Ranggon dinyatakan penuh, TPU Tegal Alur yang menyediakan blok makam khusus jenazah pasien Covid-19 pun kini menyusul.
Baca juga: Blok Makam Covid-19 Khusus Jenazah Muslim di TPU Tegal Alur Penuh
Pada Selasa (12/1/2021), pemakaman jenazah pasien Covid-19 mulai dialihkan ke TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjanjikan akan segera menyediakan TPU baru untuk jenazah pasien Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, namun belum terealisasi hingga kini.
Kasus kematian pasien Covid-19 di Jakarta lebih cepat terjadi ketimbang penyediaan lahan makam di TPU Rorotan.
Pemprov DKI Jakarta mencatat banyaknya pelanggaran protokol kesehatan dalam tiga hari pertama diterapkannya kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Data yang dihimpun Satpol PP DKI Jakarta pada 11-13 Januari 2021 menunjukkan terdapat 1.538 orang yang tidak menggunakan masker, 21 di antaranya dikenai sanksi denda dan sisanya dikenai sanksi sosial.
Baca juga: Serba-serbi Raffi Ahmad Berkumpul Tanpa Masker Usai Divaksin, Permohonan Maaf dan Penyataan Polisi
Tidak hanya pelanggaran yang dilakukan perorangan, ada juga 41 restoran atau rumah makan yang ditemukan melanggar protokol.
Dua di antaranya dikenai sanksi penghentian sementara operasional dan 39 lainnya dikenai sanksi berupa pembubaran dan teguran tertulis.
Selain itu, 60 perkantoran atau tempat usaha industri juga terbukti melanggar ketentuan PSBB. Lima di antaranya ditutup sementara, dan sisanya mendapat teguran tertulis.
Epidemiolog dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan situasi pandemi di Indonesia, termasuk Ibu Kota, saat ini sudah memasuki tahap yang sangat serius.
Ia bahkan menjelaskan bahwa Indonesia sudah menunjukkan late indicator atau indikator keterlambatan penanganan pandemi dengan angka kematian dan jumlah kasus yang terus meroket.
Baca juga: Jadi RS Rujukan, Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Ukrida Terisi 28 Persen
"Kalau (indikator ini) sudah muncul, berarti kita sudah telat, kebobolan, dalam memantau indikator awal pandemi," ujarnya.
Maka ia berpendapat, pemerintah dan masyarakat tidak bisa lagi bermain-main dalam penanganan pandemi.
"Ibaratnya kalau saya menolong orang melahirkan, misalnya, ketika saya datang kapala bayinya sudah di ujung. Saya tidak bisa pergi ke mana-mana dulu lalu baru menolong ibu itu," ungkap Dicky.
Oleh karenanya, epidemiolog tersebut meminta agar pemerintah dan masyarakat lebih serius dalam penanganan pandemi.
Baca juga: Satpol PP DKI Kerahkan 2.000 Personel Awasi Penerapan PSBB Jakarta
Contohnya dengan menggencarkan 3T testing, tracing, dan treatment bagi pemerintah.
Sedangkan untuk masyarakat dengan menerapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas interaksi, dan menghindari kerumunan.
Pemerintah Indonesia sendiri melaporkan penambahan 11.557 kasus harian pada Kamis kemarin, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai angka 869.600. Sebanyak 25.246 di antaranya meninggal dunia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi, yakni 3.165 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.