Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri Sediakan 40 Dosis Vaksin Covid-19 per Hari bagi Nakes

Kompas.com - 15/01/2021, 15:25 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah memulai vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan (nakes) sejak Kamis (14/1/2021) kemarin.

Ketua Tim Vaksinasi RS Polri, Budi Satria mengatakan, terdapat 40 nakes yang divaksin setiap hari.

"Jadi setiap hari, kami diberi kapasitas 40 nakes yang bisa divaksin di sini. Ini sudah hari kedua. Jadi target kami hari ini 80 nakes, itu akumulasi dari kemarin," ujar Budi di RS Polri, Jumat.

Setiap nakes yang akan divaksin, lanjut Budi, harus mendaftar secara daring (dalam jaringan) di aplikasi yang disiapkan Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Wakil Wali Kota Tangsel Minta Disiplin Protokol Kesehatan Tak Kendur

"Setelah itu akan mendapat link dan tiket untuk vaksinasi. Kemudian calon peserta (vaksinasi) datang ke sini, akan kami arahkan untuk pendaftaran," ujar Budi.

Budi melanjutkan, calon peserta vaksinasi harus memenuhi syarat untuk divaksin, seperti tidak pernah terinfeksi Covid-19 atau tidak memiliki riwayat hipertensi.

Peserta yang sudah selesai divaksin akan menunggu di ruang observasi selama 30 menit untuk diawasi, apakah muncul efek samping atau tidak.

"Setelah selesai tahap observasi, peserta akan diberi kartu dan sertifikat sudah melaksanakan vaksinasi, seperti itu alurnya," kata Budi.

Budi mengatakan, akan ada 400 nakes RS Polri yang divaksin pada tahap pertama.

"Karena setiap hari kami diberikan kapasitas 40 nakes per hari, selama 10 hari kerja, jadi kami perkirakan 400 nakes yang bisa dilayani vaksinasi di RS Polri ini," kata Budi.

"Nakes kami, perkiraan ada di angka sekitar 2.000 lebih sedikit, jadi 400 tahap pertama ini memang masih kurang. Kami akan koordinasi terus dengan dinas kesehatan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com