Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Relief Tua yang Tersembunyi di Gedung Sarinah...

Kompas.com - 15/01/2021, 18:27 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com-Baru-baru ini jagat dunia maya dihebohkan dengan penemuan relief tua di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, yang saat ini tengah direnovasi.

Menurut catatan harian Kompas, relief yang berusia 50 tahun lebih tersebut tersembunyi di ruang mesin atau ruang AHU di belakang gerai makanan cepat saji.

Menurut Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, relief berukuran 12 meter x 3 meter itu tidak bisa diakses oleh masyarakat luas sejak tahun 1980-an.

Hal tersebut dikarenakan ada perubahan tata letak atau desain ruang di gedung yang diresmikan pada tahun 1966 tersebut.

Baca juga: Sarinah, Pencakar Langit Pertama di Indonesia, Kini Dipugar untuk Daya Tarik Wisata

Seiring keberadaan relief patung yang terungkap itu, misteri terkait siapa pembuat dan kapan pembuatannya pun ditelusuri.

Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta, Candrian Attahiyat, mengaku sempat menelusuri siapa pembuat relief tersebut. Namun sampai sekarang, jawabannya masih belum ditemukan.

"Melihat kurasi guratan pada reliefnya, ada keyakinan relief patung itu dibuat seniman dari Yogyakarta. Saat itu yang paling top ada nama Edhi Sunarso. Namun, saat ditanyakan kepada keluarganya, keluarganya tidak tahu persis," jelasnya, seperti dilansir Kompas.id.

Tak seperti relief kebanyakan yang hanya muncul 10 persen, relief patung di Gedung Sarinah muncul 70-80 persennya. Hampir menyerupai karya tiga dimensi.

Baca juga: Erick Thohir Sedih Lihat Karya Seni di Gedung Sarinah Tak Terawat

Edhi Sunarso merupakan salah satu pematung favorit Presiden Soekarno.

Dialah yang merancang dan membangun sejumlah monumen yang menjadi penanda kota saat ini, sepertu Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Patung Dirgantara atau Tugu Pancoran, dan Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng.

Ia juga terlibat dalam pembangunan penanda kota penting, seperti Tugu Pahlawan di Surabaya dan Tugu Muda di Semarang.

Dugaan bahwa patung itu ada sentuhan Edhi di antaranya karena ciri relief patung yang serupa dengan relief di gedung ruang penumpang bekas Bandar Udara Kemayoran, Jakarta Pusat, yang juga dibuat oleh Edhi.

Baca juga: Erick Thohir Mau Gedung Sarinah Pasca-renovasi Diresmikan Saat Hari Pahlawan

Cerita dibalik relief patung gedung Sarinah

Fetty menjelaskan, cerita tentang relief patung itu mesti kembali kepada Presiden Soekarno yang menginisiasi pembangunan gedung Sarinah.

Selain sebagai arsitek, seniman, juga insinyur, Soekarno mempunyai banyak pesan yang disampaikan lewat relief patung.

Relief patung di Sarinah ini merepresentasikan kegiatan ekonomi kerakyatan yang kalau kita lihat terutama di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kita bisa melihat ada simbol petani, perempuan membawa barang jualan, kemudian juga ada nelayan. Itu melambangkan bahwa Indonesia mempunyai kegiatan ekonomi kerakyatan juga sekaligus unsur modernitas Sarinah adalah ritel modern pertama di Indonesia,” ucap Fetty.

Didirikan pada 1962, Bung Karno hendak menunjukkan bahwa Indonesia sudah modern. Itu ditunjukkan dengan adanya pusat perbelanjaan Sarinah, tetapi tetap dengan menghadirkan kegiatan ekonomi kerakyatan.

Oleh karena itu, kegiatan Sarinah lebih pada toserba dalam konteks modern.

Baca juga: Sarinah Bakal Dibuka Kembali Saat HUT Kemerdekaan RI Tahun 2021

Sementara itu, Anggota TACB lainnya, Bambang Eryudhawan, mengatakan relief patung bercerita tentang potret bangsa Indonesia yang memiliki banyak kekayaan alam.

Jadi, kelihatannya ada kegiatan bertani, kegiatan kehidupan masyarakat di perdesaan yang menghasilkan produksi hasil bumi dan sebagainya.

Bambang berharap renovasi Sarinah yang saat ini tengah digenjot dapat mengembalikan keindahan Sarinah di masa lalu.

Jadi, kombinasi dari menatap ke depan dan kemudian melestarikan yang lama. Harmonisasi keduanya inilah yang mudah-mudahan bisa jadi daya tarik baru Sarinah,” kata Bambang. (Kompas.id/Helena F Nababan)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.id dengan judul "Menguak Takdir Misteri Relief Orde Lama di Gedung Sarinah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com