Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Relief Petani di Gedung Sarinah yang Sedang Direnovasi . . .

Kompas.com - 15/01/2021, 18:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Sidang Pemugaran (TSP) dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta menemukan sejumlah relief patung di Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Berdasarkan unggahan video yang diunggah kanal Youtube Candran Attahiyyat pada 9 November 2020 lalu, tampak sejumlah relief bersejarah yang diduga peninggalan masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Relief tersebut ditemukan di ruang mekanikal elektrikal. Tak sembarang orang bisa masuk ruangan tersebut. Meskipun begitu, belum diketahui alasan ruang relief patung iu dijadikan ruang mekanikal elektrikal.

Baca juga: Erick Thohir Sedih Lihat Karya Seni di Gedung Sarinah Tak Terawat

Dalam video berdurasi 10 menit 53 detik itu, tampak sejumlah relief patung yang menggambarkan sosok petani yang mengenakan caping.

Lalu, ada pula pedagang yang sedang memikul barang bawaan berisi ikan, perempuan desa yang membawa bakul hasil panen hingga relief kerbau dengan sisi tanduk yang telah patah.

Hingga kini, belum diketahui sosok seniman yang membuat relief patung itu.

Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau Gedung Sarinah, Jumat (15/1/2021).Dok. Kementerian BUMN Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau Gedung Sarinah, Jumat (15/1/2021).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah meninjau relief patung di Gedung Sarinah itu.

Dia meminta relief dan karya seni lainnya yang berada di Gedung Sarinah segera diperbaiki dan tetap dipelihara.

Erick juga mengaku sedih melihat karya seni yang tak terawat. Padahal, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal dan mencintai karya seni.

“Saya terus terang sangat terharu, dalam arti saya pecinta seni, ketika melihat kondisi seni budaya yang kita punya ini tidak terawat. Karena itu saya minta Sarinah, Wika, kita perbaiki kembali seperti yang dahulu,” ujar Erick, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Sarinah, Pencakar Langit Pertama di Indonesia, Kini Dipugar untuk Daya Tarik Wisata

Seperti diketahui, Gedung Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dengan memiliki 15 lantai.

Luas bangunannya berkisar 27.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800 meter persegi.

Gedung Sarinah dibangun sebagai etalase produk dalam negeri sekaligus tempat berbelanja kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.

Gedung tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada 15 Agustus 1966. Sarinah dikelola oleh PT Department Store Indonesia yang kini berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero).

Menyandang status sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah sempat berjaya di tahun-tahun awal berdirinya.

Menurut catatan Harian Kompas, bangunan yang tergolong Cagar Budaya tersebut kemudian dipugar untuk pengembangan usaha dan dalam rangka menjadikannya ikon Kota Jakarta.

Proses pemugaran yang diperkirakan menelan biaya senilai Rp 700 miliar tersebut diproyeksikan selesai pada Agustus 2021.

Direktur Utama PT Sarinah (Persero), Fetty Kwartati mengatakan, pemugaran gedung akan mengikuti aturan cagar budaya. Status gedung Sarinah diusulkan sebagai cagar budaya pada 2016 oleh Tim Ahli Cagar Budaya Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com