Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Keluarga Minta Masyarakat Tak Datang ke Rumah Duka Habib Ali Assegaf

Kompas.com - 15/01/2021, 19:23 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga almarhum Ulama Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meminta masyarakat untuk tidak datang ke rumah duka.

Permintaan tersebut disampaikan untuk mencegah penularan Covid-19 mengingat Jakarta masih dalam status pandemi.

“Dari keluarga menyampaikan, untuk mendoakan Habib Ali Assegaf dari jauh. Tidak usah datang,” ujar Camat Tebet, Dyan Airlangga saat dikonfirmasi, Jumat (18/1/2021).

Baca juga: Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Meninggal Dunia

Adapun jenazah Habib Ali Assegaf akan disemayamkan di rumah duka di Tebet.

“Kalaupun harus datang, untuk selalu terapkan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan,” ujar Dyan.

Dyan menambahkan, pihaknya bersama unsur tiga pilar, yaitu Satpol PP, Polri, dan TNI melakukan persiapan untuk mengendalikan masyarakat yang akan datang melayat.

“Kita upayakan untuk tidak berkerumun,” kata Dyan.

Sebelumnya, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia di RS Purwakarta, Jawa Barat, Jumat.

Dyan mengatakan, pihak keluarga menyampaikan Habib Ali Assegaf meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIB.

“Untuk sakit apanya belum tahu ya. Nanti pihak keluarga yang menyampaikan,” ujar Dyan.

Dyan menyebutkan, pihak keluarga Habib Ali Assegaf kini sedang berada di Purwakarta.

Keluarga sedang menyiapkan keberangkatan Habib Ali Assegaf ke rumahnya di Tebet.

“Habib Ali Assegaf akan disemayamkan di rumah duka di Tebet. Jenazah akan dibawa ke Tebet dulu setelah itu disemayamkan, dimandikan, dan dikafani,” ujar Dyan.

Untuk rencana pemakaman Habib Assegaf, Dyan belum mengetahui kapan dan lokasi pemakaman.

Habib Ali Assegaf merupakan pimpinan Majelis Ta'lim Al Afaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com