JAKARTA, KOMPAS.com - Relief tua peninggalan Soekarno baru-baru ini ditemukan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.
Menurut catatan Harian Kompas, relief yang berusia 50 tahun lebih tersebut tersembunyi di ruang mesin atau ruang AHU di belakang gerai makanan cepat saji.
Keberadaan relief setinggi 3 meter dengan panjang 12 meter itu diketahui pertengahan tahun 2020, saat persiapan renovasi Sarinah.
Menurut Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, relief patung petani itu tidak bisa diakses oleh masyarakat luas sejak tahun 1980-an.
Baca juga: Menilik Relief Tua yang Tersembunyi di Gedung Sarinah...
Hal tersebut dikarenakan ada perubahan tata letak atau desain ruang di gedung yang diresmikan pada tahun 1966 tersebut.
Ia memastikan relief itu akan dipamerkan dan bisa dilihat publik setelah renovasi Sarinah rampung.
Namun sebelum karya itu dipamerkan ke publik, pihak Sarinah masih mencari informasi siapa pembuat relief tersebut.
”Kami bekerja sama dengan Tim Ahli Cagar Budaya serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ini pembuatnya masih sedang diverifikasi, masih sedang dicari informasinya,” kata Fetty dikutip dari Kompas.id, Jumat (15/1/2021).
Norviadi Setio Husodo, Kepala Bidang Perlindungan Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, menjelaskan, restorasi atau penyelamatan relief itu sudah beberapa kali dibahas melalui Tim Sidang Pemugaran (TSP) dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di pusat konservasi cagar budaya dinas kebudayaan.
Dalam beberapa diskusi, TACB bersama TSP dan Dinas Kebudayaan DKI merekomendasikan supaya relief patung itu diselamatkan.
Baca juga: Penemuan Relief Petani di Gedung Sarinah yang Sedang Direnovasi . . .
Caranya, ruangan tempat relief patung tersebut berada dibebaskan, dinding relief tidak dipindah dan tetap pada lokasinya.
Apalagi dengan status gedung Sarinah yang diusulkan sebagai cagar budaya, relief patung itu juga diusulkan sebagai benda cagar budaya.
Nantinya, relief patung itu akan ditempatkan di koridor utama, di lantai dasar yang akan dibuka dan dibuat menjadi semacam galeri.
Anggota TACB DKI Jakarta Bambang Eryudhawan mengapresiasi komitmen baik dari Sarinah dan arsitek perencana untuk memulihkan kerusakan-kerusakan yang terjadi.
Relief patung itu ada bagiannya yang terpotong tembok, tertabrak, hingga terpenggal kakinya.