Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relief Era Soekarno yang Ditemukan di Sarinah Akan Dipamerkan ke Publik

Kompas.com - 15/01/2021, 20:01 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Relief tua peninggalan Soekarno baru-baru ini ditemukan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.

Menurut catatan Harian Kompas, relief yang berusia 50 tahun lebih tersebut tersembunyi di ruang mesin atau ruang AHU di belakang gerai makanan cepat saji.

Keberadaan relief setinggi 3 meter dengan panjang 12 meter itu diketahui pertengahan tahun 2020, saat persiapan renovasi Sarinah.

Menurut Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, relief patung petani itu tidak bisa diakses oleh masyarakat luas sejak tahun 1980-an.

Baca juga: Menilik Relief Tua yang Tersembunyi di Gedung Sarinah...

Hal tersebut dikarenakan ada perubahan tata letak atau desain ruang di gedung yang diresmikan pada tahun 1966 tersebut.

Ia memastikan relief itu akan dipamerkan dan bisa dilihat publik setelah renovasi Sarinah rampung.

Namun sebelum karya itu dipamerkan ke publik, pihak Sarinah masih mencari informasi siapa pembuat relief tersebut.

”Kami bekerja sama dengan Tim Ahli Cagar Budaya serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ini pembuatnya masih sedang diverifikasi, masih sedang dicari informasinya,” kata Fetty dikutip dari Kompas.id, Jumat (15/1/2021).

Norviadi Setio Husodo, Kepala Bidang Perlindungan Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, menjelaskan, restorasi atau penyelamatan relief itu sudah beberapa kali dibahas melalui Tim Sidang Pemugaran (TSP) dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di pusat konservasi cagar budaya dinas kebudayaan.

Dalam beberapa diskusi, TACB bersama TSP dan Dinas Kebudayaan DKI merekomendasikan supaya relief patung itu diselamatkan.

Baca juga: Penemuan Relief Petani di Gedung Sarinah yang Sedang Direnovasi . . .

Caranya, ruangan tempat relief patung tersebut berada dibebaskan, dinding relief tidak dipindah dan tetap pada lokasinya.

Apalagi dengan status gedung Sarinah yang diusulkan sebagai cagar budaya, relief patung itu juga diusulkan sebagai benda cagar budaya.

Nantinya, relief patung itu akan ditempatkan di koridor utama, di lantai dasar yang akan dibuka dan dibuat menjadi semacam galeri.

Anggota TACB DKI Jakarta Bambang Eryudhawan mengapresiasi komitmen baik dari Sarinah dan arsitek perencana untuk memulihkan kerusakan-kerusakan yang terjadi.

Relief patung itu ada bagiannya yang terpotong tembok, tertabrak, hingga terpenggal kakinya.

Bambang menilai, relief patung itu karya seni penting yang mewakili seni rupa akhir 1960-an.

Untuk memastikan perbaikan masuk dalam koridor restorasi karya seni, seorang kurator seniman akan mengawal perbaikannya.

Menurut Bambang, kurator seniman akan bisa membantu karena dalam proses perbaikan ini juga menghadapi dilema.

Utamanya dengan kondisi relief patung sepanjang 11-12 meter dengan tinggi 3 meter itu sudah ada bagiannya yang tertutup semen.

Jika diperbaiki semua, perlu kehati-hatian antara yang asli dan tambahan, termasuk yang rusak berupa penyok dan cuil.

”Apakah itu dibiarkan saja atau cukup dibersihkan seperti Spinx di Mesir yang hidung putus dibiarkan saja? Ini kita serahkan ke seniman kuratornya untuk memastikan karya seninya utuh. Dalam pengertian keaslian tetap terjaga, tetapi tetap bisa dinikmati publik hari ini tidak dalam keadaan compang-camping,” ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com