JAKARTA, KOMPAS.com - Pengecetan mural atap rumah di sekitar Flyover Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah selesai pada Senin (11/1/2021).
Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono mengatakan, sebanyak 218 atap rumah telah dicat menjadi mural yang bertema.
“Pengecatan atap genteng sudah selesai tapi sedang menunggu evaluasi dari Dewan Kesenian Jakarta dan Dinas Bina Marga DKI Jakarta,” ujar Bayu saat dikonfirmasi, Jumat (15/1/2021) sore.
Baca juga: Anies Minta Genteng Rumah Warga di Sekitar Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Dicat Satu Warna
Menurut Bayu, mural di atap rumah di Lenteng Agung memiliki sejumlah motif, salah satunya terkait kesenian Betawi.
“Itu motif-motif mural yang tematik, ada gambar-gambar ondel-ondel dua buah muka di sisi barat, yaitu IISIP,” ujar Bayu.
Sementara itu di sisi timur, ada gambar-gambar seperti kembang goyang.
“Pengecatan mural menyesuaikan bentuk atap genteng. Di sisi barat, genteng lebih rapet. Jadi tema yang lebih luas bagus untuk dibuat. Jadi buat ondel-ondel cocok dan lebih gampang,” tambah Bayu.
Baca juga: Pengecatan Genteng 168 Rumah di Lenteng Agung, DKJ Ambil Konsep Geometrik
Sebelumnya, pengecatan 218 genteng rumah tersebut merupakan bagian dari upaya memperindah kota Jakarta Selatan.
Apalagi, jika dilihat dari atas jalan flyover Tapal Kuda.
Pengecetan dilakukan oleh anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta Selatan disupervisi oleh tim Dewan Kesenian Jakarta.
Adapun Pemerintah Kota Jakarta Selatan mendapatkan bantuan cat dari PT. Propan Raya sebanyak 8.000 liter untuk pengecatan genteng di sekitar Flyover Lenteng Agung.
Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta, Aidil Usman sebelumnya mengatakan, konsep desain pengecatan genteng rumah-rumah disiapkan oleh Dewan Kesenian Jakarta.
Baca juga: Permintaan Anies Cat Genteng Rumah di Sekitar Flyover Lenteng Agung yang Mulai Direalisasikan
“Kami membuat desain geometrik. Awalnya itu kan hanya pola warna-warni. Lalu mengarahkan secara konsep desain,” ujar Aidil saat dihubungi, Rabu (2/12/2020).
Menurut Aidil, desain pola-pola yang dicat nantinya akan membentuk sebuah kesatuan. Pola-pola geometrik yang dibuat seperti lingkaran dan segitiga.
“Jadi setiap rumah ada desain dan pola yang berkesinambungan. Ada seperti kembang pendekatan geometrik bukan realis. Karena bidang atap, pola rumah, kemiringan, ini punya tingkat yang beda-beda,” ujar Aidil.
Adapun warna-warna yang digunakan seperti biru, kuning, pink, hitam, putih, dan merah. Aidil menyebutkan, warna-warna yang digunakan relatif ceria dan tahan cuaca.
“Endingnya akan menarik mata dan tak membosankan. Bisa untuk selfie dan tidak sekumuh sekarang,” ujar Aidil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.