Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: CVR Masih Dicari hingga 17 Korban Teridentifikasi

Kompas.com - 16/01/2021, 06:45 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.

Temuan tim SAR gabungan

Sejak peristiwa itu, tim SAR gabungan yang melibatkan Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, Polairud, Bakamla, KPLP, dan tim relawan langsung mengerahkan pasukan untuk melakukan operasi pencarian.

Hari demi hari, temuan-temuan baru terus bertambah.

Berdasarkan data terbaru hingga pencarian hari ketujuh, Jumat (15/1/2021), sebanyak 272 katong berisi bagian tubuh korban telah dievakuasi.

"Sehingga total yang kami dapatkan selama tujuh hari ini sebanyak 272 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat malam.

Temuan lain, yakni 46 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan 50 bagian serpihan besar pesawat.

FDR ditemukan, CVR masih dicari

Pada Selasa (12/1/2021) lalu, flight data recorder (FDR), bagian kotak hitam (black box) pesawat ditemukan.

Saat ini, data FDR sudah berhasil diunduh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan sedang dipelajari lebih lanjut.

Sementara itu, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam berisi data percakapan pilot dan kopilot masih dicari.

Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menjelaskan, bagian luar serta beacon dari CVR sudah ditemukan.

Baca juga: 5 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi Jumat Ini, Total 17 Jenazah

Namun, saat ini tim SAR masih berusaha mencari memori tersebut.

"Jadi saya ulangi, body sudah kami temukan, beacon sudah kami temukan, tinggal kami mencari memori," kata Rasyid di atas Kapal KRI Rigel-933, kemarin.

"Tinggal kami cari memorinya, semua datanya ada di situ," sambungnya.

Rasyid menyebutkan, ada beberapa kendala yang dialami tim SAR dalam pencarian memori CVR.

Sebab, beacon atau alat yang memberikan radar sinyal agar CVR terdeteksi terlepas, sehingga tim SAR kesulitan mencari keberadaan CVR di bawah laut.

Air laut yang keruh juga mempersulit jarak pandang para penyelam dalam proses pencarian.

17 korban teridentifikasi

Bagian tubuh jenazah korban yang ditemukan kemudian ditangani oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Pada Jumat, tim DVI Polri telah mengumpulkan sampel DNA lengkap dari 62 keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Kami telah menerima 140 sampel DNA, ini dari 62 korban. Jadi sudah lengkap sampel DNA untuk seluruh korban," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Jumat.

Selain itu, tim DVI berhasil mengidentifikasi lima korban pada Jumat kemarin.

Kelima korban tersebut ialah Toni Ismail (59), Dinda Amelia (15), Isti Yudha Prastika (34), Putri Wahyuni (25), dan Rahmawati (59).

Toni Ismail dan Rahmawati merupakan pasangan suami-istri.

Baca juga: Lengkap, Tim DVI Telah Terima Sampel DNA 62 Keluarga Korban Sriwijaya Air

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com