Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Sejak peristiwa itu, tim SAR gabungan yang melibatkan Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, Polairud, Bakamla, KPLP, dan tim relawan langsung mengerahkan pasukan untuk melakukan operasi pencarian.
Hari demi hari, temuan-temuan baru terus bertambah.
Berdasarkan data terbaru hingga pencarian hari ketujuh, Jumat (15/1/2021), sebanyak 272 katong berisi bagian tubuh korban telah dievakuasi.
"Sehingga total yang kami dapatkan selama tujuh hari ini sebanyak 272 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat malam.
Temuan lain, yakni 46 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan 50 bagian serpihan besar pesawat.
Pada Selasa (12/1/2021) lalu, flight data recorder (FDR), bagian kotak hitam (black box) pesawat ditemukan.
Saat ini, data FDR sudah berhasil diunduh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan sedang dipelajari lebih lanjut.
Sementara itu, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam berisi data percakapan pilot dan kopilot masih dicari.
Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menjelaskan, bagian luar serta beacon dari CVR sudah ditemukan.
Baca juga: 5 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi Jumat Ini, Total 17 Jenazah
Namun, saat ini tim SAR masih berusaha mencari memori tersebut.
"Jadi saya ulangi, body sudah kami temukan, beacon sudah kami temukan, tinggal kami mencari memori," kata Rasyid di atas Kapal KRI Rigel-933, kemarin.
"Tinggal kami cari memorinya, semua datanya ada di situ," sambungnya.
Rasyid menyebutkan, ada beberapa kendala yang dialami tim SAR dalam pencarian memori CVR.
Sebab, beacon atau alat yang memberikan radar sinyal agar CVR terdeteksi terlepas, sehingga tim SAR kesulitan mencari keberadaan CVR di bawah laut.
Air laut yang keruh juga mempersulit jarak pandang para penyelam dalam proses pencarian.
Bagian tubuh jenazah korban yang ditemukan kemudian ditangani oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Pada Jumat, tim DVI Polri telah mengumpulkan sampel DNA lengkap dari 62 keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Kami telah menerima 140 sampel DNA, ini dari 62 korban. Jadi sudah lengkap sampel DNA untuk seluruh korban," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Jumat.
Selain itu, tim DVI berhasil mengidentifikasi lima korban pada Jumat kemarin.
Kelima korban tersebut ialah Toni Ismail (59), Dinda Amelia (15), Isti Yudha Prastika (34), Putri Wahyuni (25), dan Rahmawati (59).
Toni Ismail dan Rahmawati merupakan pasangan suami-istri.
Baca juga: Lengkap, Tim DVI Telah Terima Sampel DNA 62 Keluarga Korban Sriwijaya Air