Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Hari Ke-7 Pencarian Sriwijaya Air, 272 Kantong Jenazah Dievakuasi hingga Operasi SAR Diperpanjang

Kompas.com - 16/01/2021, 07:23 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu pekan lalu sudah berlangsung tujuh hari hingga Jumat (15/1/2021) kemarin.

Kompas.com merangkum fakta-fakta terbarunya sebagai berikut.

310 penyelam diterjunkan

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca cerah pada Jumat kemarin.

Oleh sebab itu, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, pihaknya mengerahkan 310 penyelam dalam operasi pencarian para korban maupun badan pesawat.

"Kondisi cuaca sesuai data BMKG hari ini sampe sore berawan, cerah berawan, prediksi malam hari hujan," kata Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Jumat.

Baca juga: Sepekan Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: CVR Masih Dicari hingga 17 Korban Teridentifikasi

"Harapan kami cuaca bersahabat dan menguntungkan sehingga tim yang melakukan penyelaman tidak mengalami kesulitan dari cuaca. Untuk penyelaman hari ini kurang lebih 310 orang, kemarin 260 orang," tambah dia.

Selain itu, operasi pencarian ini menggunakan 62 kapal, 21 kendaraan laut kecil seperti jetski dan sea rider, 13 pesawat udara, serta 37 ambulans. Total personel yang terlibat 4.132 orang.

Wilayah pencarian juga diperluas hingga ke arah pantai, tidak hanya di Pulau Laki dan Pulau Lancang, tetapi juga hingga ke Pulau Untung Jawa dan Pulau Rambut.

Operasi SAR diperpanjang tiga hari

Berdasarkan ketentuan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tujuh hari.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang memungkinkan operasi pencarian dilanjutkan.

Oleh karena itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air 182 diperpanjang selama tiga hari hingga Senin (18/1/2021).

"Dilihat dari kemungkinan dan situasi yang ada, pencarian korban Sriwijaya saya perpanjang tiga hari sampai dengan Senin," kata Bagus.

Baca juga: Lengkap, Tim DVI Telah Terima Sampel DNA 62 Keluarga Korban Sriwijaya Air

Operasi pencarian diperpanjang lantaran tim SAR masih mencari bagian tubuh korban dan material pesawat yang masih tersisa.

Setelah tiga hari, Basarnas akan kembali menentukan kelanjutan pencarian dari hasil evakuasi.

Tim SAR masih mencari memori CVR

Bagian kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot, yakni cockpit voice recorder (CVR), hingga saat ini belum ditemukan.

Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menjelaskan, baru bagian luar serta beacon dari CVR yang sudah ditemukan.

Tim SAR masih berusaha mencari memori tersebut.

"Jadi saya ulangi, body sudah kami temukan, beacon sudah kami temukan, tinggal kami mencari memori," kata Rasyid di atas Kapal KRI Rigel-933, kemarin.

"Tinggal kami cari memorinya, semua datanya ada di situ," sambungnya.

Baca juga: 5 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi Jumat Ini, Total 17 Jenazah

Tim SAR mengalami kendala dalam mencari memori CVR karena jarak pandang di bawah laut terbatas akibat lumpur dan lepasnya beacon.

"Visibility di bawah air terbatas. Dari tadi penyelam itu kayak berbaris di bawah, karena itu tadi, kami harus mencari secara manual. Karena sinyal (beacon) sudah lepas, memang di sini menjadi faktor kesulitan," ujar Rasyid.

Menurut Rasyid, berdasarkan informasi dari KNKT, memori CVR tahan terhadap benturan dan belum pernah ditemukan dalam keadaan tidak utuh.

Sementara itu, flight data recorder (FDR), bagian lain dari kotak hitam, telah ditemukan pada Selasa (12/1/2020) sekitar pukul 16.40 WIB.

Total 272 kantong jenazah dievakuasi

Bagus Puruhito mengatakan, tim SAR telah menerima penambahan 33 kantong berisi bagian tubuh korban, sehingga totalnya menjadi 272 kantong.

"(Penambahan) 33 kantong jenazah, enam kantong bagian kecil dari pesawat, dan potongan besar pada pesawat ada 17," kata Bagus, kemarin.

"Sehingga, total yang kami dapatkan selama tujuh hari ini sebanyak 272 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban," lanjutnya.

Temuan lain, yakni serpihan kecil pesawat sebanyak 46 kantong, dan potongan besar pesawat ada 50 bagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com