Dari data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember 2020, terdapat total 7.323 tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19, dan 946 tempat tidur ICU.
Baca juga: Tempat Tidur ICU di RS Rujukan Covid-19 Jakarta Tersisa 63
Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Jawa Timur, Windhu Purnomo mengatakan penyebab tingginya kasus Covid-19 yang dilaporkan saat ini dipengaruhi peristiwa yang terjadi seminggu hingga dua minggu sebelumnya.
Meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 menurutnya bisa jadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus.
"Tinggal kita telusuri ke belakang, dalam tujuh hingga 14 hari yang lalu ada peristiwa apa? Itulah yang kemungkinan besar menjadi kausa atau faktor pemicu," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).
Windhu juga menyinggung perihal tracing kasus yang tidak berjalan optimal, sehingga penyebab pasti lonjakan kasus tidak dapat diketahui.
Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 terjadi bukan hanya karena libur natal dan tahun baru, melainkan akumulasi dari peristiwa besar lainnya.
Baca juga: Saat Kasus Covid-19 Jakarta Terus Meroket dan Pemerintah Dianggap Kebobolan
Di antaranya adalah Pilkada serentak yang dilaksanakan 9 Desember 2020 lalu.
Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan 3T (testing, tracing dan treatment) agar kasus Covid-19 tidak semakin menyebar luas.
Lebih lanjut, Dicky menjelaskan bahwa program vaksinasi yang saat ini sudah dimulai di beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta, hanya salah satu bagian dari upaya menyelesaikan pandemi Covid-19.
"Dengan belum adanya kepastian tingkat kemampuan vaksin (dalam mengenyahkan Covid-19), tentu kita harus terus melakukan strategi yang sangat vital, penting, fundamental, yaitu 3T dan 5M," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.