JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Katedral di Sawah Besar, Jakarta Pusat, akan ditutup selama proyek pembangunan terowongan silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral pada 20 Januari-31 Maret 2021.
"Rencana tanggal 20 Januari mulai ditutup," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi, Senin (18/1/2021).
Lilik memastikan pihaknya akan menyiapkan pengalihan arus lalu lintas menyusul penutupan jalan ini.
"Jalan Banteng Timur yang dari MBAL (Markas Besar Angkatan Laut) Gunung Sahari yang mau ke Pasar Baru dialihkan ke Jalan Banteng Barat," ujarnya.
Kemudian, pengalihan arus lalu lintas juga akan diterapkan di Jalan Perwira menuju ke Pasar Baru. Di titik tersebut, kendaraan akan dialihkan ke Jalan Pejambon.
Baca juga: Renovasi Tahap II, Masjid Istiqlal Akan Tersambung ke Katedral hingga Monas
Saat ini, di Jalan Katedral sudah dipasangi spanduk yang menginformasikan akan dibangunnya proyek tersebut.
Spanduk itu berisi imbauan bagi pengguna jalan agar menghindari Jalan Katedral selama pengerjaan proyek berlangsung.
Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah menegaskan, terowongan silaturahmi ini tak hanya berfungsi sebagai simbol kerukunan antarumat Islam dan Kristiani.
Terowongan ini juga dibangun sebagai fasilitas untuk memudahkan jemaah.
"Kan banyak yang bilang itu terowongan enggak perlu, kerukunan katanya cukup dari hati. Enggak, memang itu fasilitas," kata Abu saat ditemui Kompas.com di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Tak Hanya Simbol Kerukunan, Ini Fungsi Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral
Abu menjelaskan, selama ini banyak jemaah Katedral yang memarkirkan kendaraan di Masjid Istiqlal saat ibadah. Itu karena fasilitas parkiran di Gereja Katedral terbatas.
Dengan terowongan ini, maka jemaah Katedral yang memarkirkan kendaraan di Istiqlal tak perlu lagi menyeberang jalan.
"Selama ini untuk menyeberang kan susah, apalagi untuk yang sudah tua. Jadi nanti parkir di basement Istiqlal, mereka keluar mobil tinggal jalan masuk terowongan," kata Abu.
Terowongan ini direncanakan memiliki panjang 33 meter dengan kedalaman 7 meter.
Abu menyebutkan, nantinya tampilan terowongan juga akan dibuat secantik dan semenarik mungkin.
"Pak imam besar berpesan ke arsiteknya agar dibuat menarik sehingga orang tertarik lewat situ. Mungkin dibuat gambar-gambar, nanti bisa foto-foto di situ. Orang bisa duduk-duduk, bisa berdialog," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.