Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labkesda Bakal Periksa Spesimen Tiap Hari, Depok Terus Genjot Tes PCR Covid-19

Kompas.com - 18/01/2021, 16:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, tetap berencana menggenjot kemampuan testing/pemeriksaan Covid-19 berbasis swab PCR.

Penambahan kapasitas testing krusial agar pengidap Covid-19 dapat segera dideteksi dan diisolasi supaya tak menularkan virus kepada orang lain, meskipun secara statistik akan membuat temuan kasus baru terkesan naik.

"Februari, mereka (Labkesda Kota Depok) akan melakukan pelayanan juga pada Sabtu dan Minggu, jadi ada penambahan (jumlah testing)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

"Di samping itu, laboratorium RSUD juga nanti akan difungsikan untuk umum, untuk bisa memeriksa yang dari puskesmas-puskesmas agar tidak terlalu lama delay-nya," lanjutnya.

Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di Depok Dilaporkan Lebih dari 30 Persen

Saat ini, Labkesda Kota Depok disebut mampu menerima 500 sampel sehari untuk diperiksa dengan metode PCR.

Jumlah itu, kata Dadang, sudah merupakan kapasitas maksimum.

Dengan beroperasi pada akhir pekan mulai bulan depan, diharapkan kian banyak pula kontak erat yang dapat dites swab PCR.

"Itu (kemampuan pelacakan kontak erat) disesuaikan dengan kemampuan dari Labkesda. Labkesda kami saat ini hanya bisa memeriksa 500 sampel per hari, itu sudah maksimal," kata Dadang.

Di luar Labkesda Kota Depok, sampel swab warga Depok juga diperiksa di berbagai rumah sakit yang mempunyai laboratorium PCR serta BTKLPP Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Klaster Keluarga Dominasi Kasus Covid-19 di Depok

Adapun jumlah tes PCR Covid-19 di Depok ditaksir telah melampaui standar minimal WHO (sekitar 2.400 warga per pekan dari 2,4 juta penduduk).

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Depok tak pernah mengumumkan realisasi jumlah tes PCR harian.

Namun, dengan positivity rate sekitar 30 persen sebagaimana diumumkan oleh satgas, Depok diperkirakan sudah melakukan 5.000-6.500 tes PCR pekan lalu ketika menemukan 2.195 kasus baru Covid-19 selama seminggu itu.

"Tes kami sekarang masif. Ketika ada kasus positif, kami lakukan tracing kepada kontak erat, yang kontak erat itu kami tes," ujar Dadang.

Baca juga: 4 Pegawai Positif Covid-19, Layanan Dinsos Depok Beralih Via Online

"Itu yang terus kami lakukan, makanya kasus akan terus bertambah karena kami tesnya juga di seluruh puskesmas. Saat ini, kalau untuk di lingkup Dinas Kesehatan, 38 puskesmas melakukan tes terutama untuk kontak erat," ia menjelaskan.

Hingga data diperbarui hari ini, jumlah pasien Covid-19 di Depok mencapai 4.284 orang yang masih mesti diisolasi atau dirawat di rumah sakit, terbanyak selama 10 bulan lebih pandemi melanda.

Situasi di rumah sakit sebagai hilir penanganan wabah terancam kolaps, dengan 84 persen tempat tidur isolasi Covid-19 sudah terisi, dan jumlah ruangan ICU Covid-19 tersisa 8 persen dari total 56 ruangan se-Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com