"Motor tersebut berlalu melewati saya. Tapi, kemudian motor itu berputar. Saya masih tidak curiga. Saya kira dia ingin keluar kompleks saja," lanjut T.
Lalu, T mengatakan, tiba-tiba saja motor itu memepet dirinya dan dengan cepat meremas payudara kanannya.
"Kejadiannya begitu cepat. Dia tidak pakai helm ataupun masker. Jadi, saya masih ingat senyuman dia setelah membegal saya," papar T.
T mengaku sempat terdiam dua, tiga detik lantaran syok sebelum berteriak memaki pelaku yang kadung kabur dengan motornya.
Tidak ada orang di sekitarnya yang bisa membantu walau, menurut T, beberapa pihak sempat menyadari suara dari teriakannya.
Lantaran tidak bisa melakukan apapun untuk menghukum pelaku, T mengaku sangat marah.
Akan tetapi, yang membuatnya kesal adalah hingga saat ini T takut untuk kembali berolahraga di sekitar rumahnya.
"Saya jadi takut. Selama sebulan, saya tidak berani berolahraga di luar rumah. Saya baru kembali jogging tanggal 2 Januari 2021. Itu juga sangat was-was dengan keadaan sekitar," papar T.
Karena itu, T sangat mendukung upaya Isa dan sang istri menangkap pelaku pelecehan seksual.
"Saya bersyukur Isa dan istrinya berani berbicara soal ini ke publik dan mencari pelakunya. Karena, pelecehan seksual seperti ini sangat meresahkan. Kami perempuan berhak mendapat kenyamanan saat berolahraga di manapun," tutup T.
Sebelumnya, pihak kepolisian memastikan tengah menyelidiki kasus pelecehan seksual yang menimpa RM.
Kapolsek Duren Sawit AKP Rensa Sastika Aktadivia mengatakan, pihaknya meminta keterangan dari korban.
"Seperti apa kejadiannya, kapan, di mana, apakah ada saksi atau bagaimana. Kami belum tahu nih hanya baca di medsos kan," ujar Rensa.
"Kami sambil menunggu (laporan), apakah nantinya di Polsek Duren Sawit atau Polres Jakarta Timur," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.