Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Tak Tahu Ada Kendala Pengelolaan Sampah Medis di TPU Jombang

Kompas.com - 18/01/2021, 23:21 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, tidak mengetahui TPU Jombang yang menjadi lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19 mengalami kendala dalam pengelolaan sampah medis.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya akan segera mengecek kondisi blok khusus untuk jenazah Covid-19 di TPU Jombang.

Hal tersebut dikatakan Airin ketika mengetahui banyaknya sampah alat pelindung diri (APD) berserakan di area pemakaman tersebut.

"TPU Jombang? Nanti saya cek ya, kirimin ke saya (informasinya)," kata Airin saat diwawancarai di Gedung PMI Tangerang Selatan, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Dinkes Tangsel Akui Kecolongan Soal Pembakaran Sampah Medis di TPU Jombang

Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, akan segera menindaklanjuti kendala pengelolaan sampah medis di TPU Jombang.

"Ya nanti kami tindak lanjuti," ujar Deden.

Menurut Deden, permasalahan sampah medis di TPU Jombang akan menjadi catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) yang menaungi wilayah pemakaman.

"Iya jadi catatan kami. Kami nanti koordinasi dengan Disperkimta," ungkapnya.

Sampah APD bekas pakai berserakan di blok makam khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Dari pantauan Kompas.com, di lokasi Senin, APD mulai dari baju hazmat, masker medis, hingga sarung tangan sekali pakai  berserakan di area pemakaman.

APD tersebut juga terlihat menumpuk di beberapa titik pembakaran sampah yang tidak jauh dari area pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19.

Kepala TPU Jombang Tabroni menyebutkan bahwa pihaknya belum memiliki wadah khusus untuk menampung sampah medis.

Kondisi tersebut dikatakan Tabroni menjadi penyebab banyaknya sampah APD, khususnya baju hazmat karena tidak adanya fasilitas.

"Nah itu kami sudah pengajuan drum untuk bakar sampah di bawah. Tapi sampai hari ini lagi proses mungkin ya. Itu untuk sampah baju APD," ujar Tabroni, Senin.

Selama ini, petugas TPU menimbun sendiri sampah berupa baju hazmat, masker medis, hingga sarung tangan sekali pakai di tanah area pemakaman dan membakarnya.

Menurut Tabroni pihaknya tidak mengelola sampah yang masuk kategori limbah infeksius itu secara khusus karena belum tersedianya fasilitas penampungan sementara.

Menurut Tabroni mengatakan, pihaknya sudah mengajukan penyediaan fasilitas berupa wadah penampungan sementara kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Tujuannya agar sampah yang sudah ditimbun di area TPU Jombang dan belum sempat dibakar tidak berserakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com