"Kami sudah pengajuan ke atasan, mungkin atasan yang lebih berwenang. Kami sudah mengajukan, katanya nanti kami bisa dapat," ungkapnya.
Dibakar agar tak menumpuk
Selama ini, pihak TPU Jombang menimbun sendiri sampah berupa baju hazmat, masker medis, hingga sarung tangan sekali pakai di tanah area pemakaman.
Setelah itu, sampah yang masuk kategori limbah infeksius itu akan dimusnahkan dengan cara dibakar agar tidak semakin menumpuk.
Tabroni mengemukakan, pihaknya membakar limbah medis tersebut tanpa dikelola secara khusus lantaran tidak adanya fasilitas.
Bahkan, tidak ada pihak ketiga pengelola limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) rekanan Pemerintah Kota Tangerang yang ditugaskan untuk membantu mengelola sampah medis di TPU Jombang
"Iya makanya kami manual aja, kami bakar," ungkap Tabroni.
Dia berharap agar TPU Jombang segera difasilitasi wadah khusus untuk menampung limbah medis, agar permasalahan sampah yang dihasilkan dari proses pemakaman jenazah Covid-19 bisa segera diatasi.
"Jadi kami bisa lebih bersihlah, enggak berserakan," pungkasnya.
Tidak dipantau Pemerintah Kota
Masalah sampah medis di TPU Jombang selama ini tidak diketahui oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Saat dikonfirmasi, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany belum mengetahui kondisi tersebut dan menyatakan bakal melakukan pengecekan.
"TPU Jombang? Nanti saya cek ya, kirimin ke saya (informasinya)," kata Airin saat diwawancarai di Gedung PMI Tangerang Selatan, Senin.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Deden Deni mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.
"Ya nanti kami tindak lanjuti," ujar Deden.
Menurut Deden, banyaknya sampah medis berserakan hingga pengelolaannya yang tidak tepat, menjadi catatan Dinas Kesehatan untuk dievaluasi.
Pihaknya bakal berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) yang menaungi lokasi pemakaman.
"Iya jadi catatan kami. Kami nanti koordinasi dengan Disperkimta," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.