Dari 34 korban yang teridentifikasi, 23 orang di antaranya sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Terbaru, jenazah Oke Dhurrotul Jannah, Yuni Dwi Saputri, Iu Iskandar, Nelly, Rizky Wahyudi, Rosi Wahyuni, Diego Mamahit, dan Supianto diserahkan ke keluarga pada Senin kemarin.
Sebelumnya, jenazah yang telah diserahkan ke pihak keluarga adalah jenazah dari Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Fadly Satrianto, dan Ricko.
Kemudian, Agus Winarni, Pipit Piyono, Ihsan Adhlan Hakim, Isti Yudha Prastika, Ninda Amelia, Putri Wahyuni, Yohanes Suherni, Indah Halimah Putri, Arifin Ilyas, Makrufatul Yeti, dan Khasanah.
Data terbaru, tim DVI telah menerima 438 sampel DNA.
"Kami telah menerima sebanyak 438 sampel DNA, baik itu antemortem ataupun postmortem," ujar Komandan tim DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko, Senin.
Kemudian, tim DVI juga menerima 308 kantong jenazah dan 168 kantong properti.
"Seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan, termasuk 168 kantong properti," ujar Rusdi, Senin sore.
Tim DVI kini juga telah mengantongi data rekaman Closed-Circuit Television guna mempermudah proses identifikasi.
"Saat ini, kami sudah mengantongi data dari CCTV, yakni CCTV yang ada di bandara sebelum para korban memasuki pesawat. Nanti akan dianalisis dengan alat kami. Mudah-mudahan nanti hasilnya jelas dan segera diperoleh," Kasubag Ren Inafis Polri AKBP Yani, Senin.
"Mudah-mudahan melalui analisis CCTV yang diperoleh, bisa lebih mendukung terkait kejelasan data korban," tambah dia.
Pihak Jasa Raharja memastikan, korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang tidak teridentifikasi tetap mendapat santunan.
"Prinsipnya dapat. Nanti kami mencari cara bagaimana mendapat dokumen, yang penting dokumen kan. Misalnya manifes, kartu keluarga, dan sebagainya," ujar Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja, Wahyu Wibowo, Senin.
Per Senin pagi kemarin, Jasa Raharja sudah menyelesaikan santunan kepada 25 ahli waris.
Pi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada 9 Januari lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat tersebut mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.