JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut sejumlah tamu yang datang ke pesta ulang tahun Ricardo Gelael di Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 13 Januari 2021, tidak berdasarkan undangan.
Salah satunya artis Raffi Ahmad, yang ramai dibicarakan publik karena usai vaksinasi Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, setidaknya ada 18 orang yang ada di dalam acara ulang tahun itu.
Kedatangan mereka berdasarkan inisiatif, bukan undangan dari pemilik rumah.
"Itu ada acara ada 18 orang di dalam situ yang memang tidak diundang, tapi datang sendiri," ujar Yusri kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Polisi Akan Gelar Perkara Kasus Pesta Ricardo Gelael yang Dihadiri Raffi Ahmad
Hal itu diketahui berdasarkan pemeriksaan para tamu yang datang dalam acara itu beberapa waktu lalu.
Hasil pemeriksaan polisi, para saksi mengaku hadir dalam pesta itu inisiatif sebagai teman.
"Mereka datang sendiri karena merasa teman, mereka datang cuma 18 orang," ucapnya.
Ia menambahkan, pesta ulang tahun itu juga mematuhi protokol kesehatan dan digelar di halaman yang cukup luas.
"Di rumahnya memang ada seperti lapangan basket yang besar, tapi cuma ada 18 orang itu saja," kata Yusri.
Baca juga: Advokat David Tobing Gugat Raffi Ahmad, Sidang Perdana 27 Januari di PN Depok
Sebelumnya, polisi menyebut tidak ada pelanggaran protokol kesehatan dalam pesta setelah memeriksa mereka yang hadir.
"Unsur Pasal 93 tidak ada. Karena memang hanya 18 orang di situ masuk dengan protokol kesehatan, kita sudah periksa semua. Ada swab antigen," ujar Yusri.
"Tiga pilar satgas sudah berangkat langsung ke kediaman Saudara RG (Ricardo Gelael), sudah melihat langsung. Itu kegiatan privacy yang dilakukan 18 orang-orang terdekatnya semua," tambah dia.
Sejumlah kalangan sebelumnya mempermasalahkan Raffi yang tidak memberi contoh penerapan protokol kesehatan.
Bahkan, advokat David Tobing melayangkan gugatan terhadap Raffi Ahmad ke Pengadilan Negeri Depok, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Raffi Ahmad Curhat ke Dedi Mulyadi: Berita Itu Digoreng Orang yang Mau Jatuhin, Apes Banget