Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Cari Pelaku Tawuran di Manggarai Lewat Video di Medsos

Kompas.com - 19/01/2021, 10:45 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan mencari pelaku tawuran di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, dengan mengidentifikasi wajah di media sosial.

Polisi kini tengah mengumpulkan foto dan video tawuran di kawasan Manggarai yang terjadi pada Senin (18/1/2021) sore.

“Nanti ada beberapa foto dan video yang akan kami rekap ya, pelaku-pelaku mana saja yang biasa terlibat,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan di Manggarai, Senin malam.

Ia mengatakan, pelaku akan terus dikejar dengan mengamati rekaman-rekaman video tawuran yang beredar di media sosial.

Pelaku nantinya akan diamankan untuk dimintai keterangan.

“Kan ada keterangan di lapangan. Satu orang ini ngajak siapa, ngajak siapa, gitu ya,” tambah Azis.

Baca juga: Tawuran di Manggarai yang Berulang Kali Terjadi

Ia menegaskan, polisi akan menegakkan hukum kepada siapa pun yang terlibat tawuran di Manggarai.

Pelaku yang berumur dewasa maupun anak kecil akan berurusan dengan hukum jika mengganggu ketertiban.

Tawuran antara geng Manggarai Atas (Gemtas) dan geng Manggarai Bawah (Tuyul) kembali terjadi pada Senin (18/1/2021).

Tawuran antara geng Gemtas dan geng Tuyul kali ini dipicu saling lempar air yang diduga merupakan air kencing.

Tawuran sebelumnya terjadi pada Minggu (17/1/2021) malam di dekat Pintu Air Manggarai.

Polisi membubarkan tawuran dengan menembakkan gas air mata.

Baca juga: Dua Polisi Terluka Saat Lerai Tawuran di Manggarai

Tawuran antara geng Gemtas dan geng Tuyul kemarin menyisakan pecahan botol dan batu yang berserakan.

Dalam video yang diterima Kompas.com, para warga terlihat membekali diri dengan senjata seperti kayu.

Kedua kubu yang tawuran juga saling melempar batu.

Kelompok yang terlibat tawuran berusia dewasa dan muda.

Setelah tawuran, polisi mengamankan satu orang perempuan yang diduga terlibat dalam aksi tawuran.

Perempuan ini diduga berperan sebagai penyuplai batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com