JABODETABEK, KOMPAS.com - Pedagang daging di Jabodetabek kompak mogok berjualan sebagai bentuk protes terhadap melonjaknya harga daging sapi.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta, Tb Mufti Bangkit Sanjaya.
Menurut Mufti, APDI se-Jabodetabek sepakat untuk mogok berdagang selama empat hari terhitung mulai Senin (18/1/2021) ini hingga 22 Januari 2021.
Baca juga: Asosiasi: 40 Persen Pedagang Daging Sapi di Jadetabek Gulung Tikar karena Harga Naik
Mufti menyebut, alasan utama aksi mogok tersebut adalah harga daging sapi di rumah pemotongan hewan yang semakin meningkat.
Dia menjelaskan, saat ini harga per kilogram daging sapi yang belum dipisah antara tulang dan kulitnya sebesar Rp 95.000. Ini dianggap terlalu tinggi untuk dijual kembali ke pasar.
"Ditambah cost produksi, ekspedisi total sudah Rp 120.000-lah. Sedangkan harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah Rp 120.000. Belum karyawan, belum pelaku pemotong sendiri kan harus (memberi uang) anak istri di rumah," ujar Mufti melalui telepon, Selasa (19/1/2021).
Sementara itu, sejumlah pedagang daging sapi di Pasar Anyar dan Pasar Lama, Kota Tangerang, baru akan mulai menutup kiosnya per Rabu (20/1/2021).
Para pedagang di sana mengaku menerima Surat Edaran APDI No 08/A/DPD-APDI//I/2021 yang berisi agar pedagang daging menutup usahanya mulai Selasa (19/1/2021) hingga Kamis (21/1/2021).
Akan tetapi, para pedagang di kedua pasar itu sepakat baru mulai mogok jualan per Rabu hingga Jumat (22/1/2021).
Seorang pedagang daging di Pasar Anyar, Hamid Abdillah mengatakan, ia akan menutup kiosnya karena harga jual daging yang mahal.
"Harga daging lokal satu kilo Rp 120.000. Ini naik Rp 10.000 dari harga sebelumnya," ucap Hamid ketika ditemui di Pasar Anyar, Selasa (19/1/2021) siang.
"Makanya kami, pedagang daging di sini, sepakat tutup mulai besok sampai Jumat," lanjutnya.
Hamid pun berharap, aksi para pedagang daging itu dapat membuat pemerintah bersedia menurunkan harga.
"Harapannya ya minimal harga turun seperti normal. Kembali ke Rp 110.000," kata Hamid.
Selain turunnya harga daging, ada dua harapan lain dari para pedagang daging sapi tersebut. Berikut rangkumannya.
Baca juga: DKI Jakarta Minta Pedagang Daging Tak Mogok Jualan: Kasihan Pelaku Usaha Kecil
Impor daging sapi Australia