"Kalau hanya disebut data BOR ICU 80 persen, yang 20 persen kosong itu di mana?" kata relawan LaporCovid-19.
Baca juga: Faskes untuk Pasien Covid-19 Penuh, DKI Minta Pusat Bangun RS di Daerah Sekitar Jakarta
Contoh kasus terakhir, tiga pasien positif Covid-19, dua di antaranya ibu dan bayi tiga tahun, kesulitan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Mereka dibantu relawan Laporcovid-19 telah menghubungi 60 rumah sakit di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sejak Senin (18/1/2021) malam.
Faskes penuh karena warga luar Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, fasilitas kesehatan di DKI Jakarta berada di tingkat kritis karena ikut merawat pasien Covid-19 dari daerah luar Jakarta.
Dia mengatakan, apabila RS Covid-19 di Jakarta hanya memperhitungkan warga Jakarta, maka BOR untuk RS rujukan hanya berada di angka 63 persen saja.
Namun saat ini RS rujukan Covid-19 terisi di tingkat 87 persen karena 24 persen pasien Covid-19 yang dirawat merupakan warga luar Jakarta.
"BOR (angka penggunaan tempat tidur di rumah sakit) di DKI Jakarta sebanyak 87 persen karena melayani warga lintas provinsi," kata Ariza.
Namun, kata Ariza, Pemprov DKI Jakarta tidak akan menolak pasien dari mana pun untuk dirawat di DKI Jakarta.
Baca juga: RS Hampir Penuh, IDI Jakarta: Sudah Diingatkan Sejak Sebelum Liburan
Pasalnya merawat orang sakit merupakan tugas kemanusiaan yang harus dijalani dan tidak memandang batas wilayah administrasi.
Minta Pemerintah Pusat turun tangan
Ariza juga menjelaskan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah meminta agar Pemerintah Pusat ikut turun tangan mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 di daerah Jabodetabek.
"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin," kata Ariza.
Harapan pemerintah pusat untuk turun tangan membantu masalah fasilitas kesehatan yang hampir kolaps karena ledakan kasus Covid-19.