JAKARTA, KOMPAS.com - Los pedagang daging sapi di sejumlah pasar di Jakarta Selatan pada Rabu (20/1/2021) pagi, kosong melompong.
Para pedagang daging sapi tak berjualan sementara untuk beberapa hari ke depan.
Kepala Pasar Pondok Labu, Zainal Abidin mengatakan, ada sekitar enam penjual daging sapi di Pasar Pondok Labu yang tak berjualan hari ini.
Menurut dia, para pedagang daging sapi mengeluh bingung untuk menjual daging sapi karena sudah mendapatkan harga daging sapi yang mahal.
“Pedagang ngeluh selama pandemi ini ngerasain kesulitan jual daging,” kata Zainal saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021) pagi.
Baca juga: Polemik Tingginya Harga Daging Sapi hingga Aksi Mogok Berdagang
Penjualan daging sapi di Pasar Pondok Labu kala pandemi Covid-19 rata-rata berkisar 20-50 kilogram.
Padahal, pedagang daging sapi sebelum pandemi Covid-19 bisa menjual hingga 100 kilogram.
Sementara itu, Manajer Area 11 Perumda Pasar Jaya, Cezania Nelsa mengatakan, pedagang sapi di pasar di wilayah kerja Area 11 juga mayoritas tak berjualan.
Baca juga: Ikappi Minta Pedagang Daging Sapi Tidak Mogok
Nelsa menyebutkan, hanya ada satu pedagang sapi di Pasar Cipete Selatan yang berjualan karena menghabiskan stok daging sapi.
“Di Pasar Kebayoran Lama hanya daging ikan, ayam dan kambing. Kalau daging sapi memang ngga ada. Dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH)-nya ngga ada pemotongan daging,” ujar Nelsa saat dikonfirmasi, Rabu (19/1/2021) pagi.
Nelsa menyebutkan, pembeli di Pasar Kebayoran Lama juga sempat tak tahu jika pedagang daging sapi tak berjualan.
Ada pembeli yang datang lalu tak menemukan para pedagang sapi.
“Banyak yang ngga tahu konsumen. Kalau jualan ngabisin stok. Pastinya kaget. Kalau yang langganan kan sudah terinformasi,” tambah Nelsa.
Baca juga: Pedagang Minta Pemerintah Terbuka Soal Ketersediaan Daging Sapi
Pedagang daging sapi di Pasar Kebayoran Lama biasanya ramai sejak pukul 02.00-09.00 WIB. Biasanya, lanjut Nelsa, para pedagang berjualan sampai pukul 16.00 WIB.
Adalun Pengelolaan Pasar Kebayoran Lama masuk ke dalam area 11 Perumda Pasar Jaya.
Area 11 Perumda Pasar Jaya meliputi Pasar Kebayoran Lama, Pasar Blok M Square, Pasar Pondok Labu, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Warung Buncit, Pasar Cipete Selatan, Pasar Santa, dan Pasar Batu Putih.
Para pedagang daging sapi di Jadetabek sejak Selasa (19/1/2021), melakukan aksi mogok berdagang sebagai bentuk protes ke pemerintah.
Mereka protes kepada pemerintah lantaran dianggap tak bisa mengendalikan harga daging sapi yang semakin tinggi.
Tingginya harga daging sapi membuat para pedagang harus menjual ke masyarakat dengan harga mahal.
Hal ini tentu sangat menyulitkan lantaran daya beli masyarakat yang rendah di tengah masa pandemi Covid-19.
TB. Mufti Bangkit Sanjaya selaku Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI menginisiasikan para pedagang daging sapi untuk berhenti berdagang hingga Kamis (21/1/2021).
"Menghasilkan kesepakatan bahwa kami mogok berjualan daging. Baik di pasar maupun di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Tujuannya, menuntut pemerintah segera mengantisipasi memberi solusi konkret untuk para pedagang dan pihak RPH," kata Mufti saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021).
Naiknya harga daging sapi sejak beberapa bulan lalu, berdampak pada kondisi pedagang. Karena sulit menjual dengan harga mahal, maka beberapa pedagang di Jadetabek terpaksa gulung tikar.
"Kami sudah rugi, pedagang pedagang dari empat bulan lalu sudah gulung tikar hampir 40 persen pedagang di Jadetabek," kata Mufti.
Minta solusi
Kondisi ini memaksa Mufti untuk berkirim surat kepada Pemerintah Provinsi, kantor staf kepresidenan dan beberapa kementerian menyampaikan keluhan ini.
"Kami sudah layangan surat sebagai asosiasi DKI ke Kementerian Perdagangan dan Pertanian, ke Kantor Staf Kepresidenan tertanggal 11 Januari," kata Mufti.
Namun setelah satu minggu berlalu, Mufti tak mendapatkan respons apapun. Karena itu, para pedagang daging sapi sepakat untuk melakukan mogok dagang.
Kini, dia dan pedagang lain berharap diundang ke Istana untuk duduk bersama Presiden Joko Widodo menyelesaikan polemik harga daging ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.