Dilansir dari situs Jakarta Tourism, Soekarno menggagas pembangunan Tugu Selamat Datang dengan tujuan untuk menyambut tamu dan para atlet yang tiba di Jakarta guna berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
Rancangan desain awal Tugu Selamat Datang kemudian diserahkan kepada Henk Ngantung yang adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta kala itu.
Sebelum menjabat sebagai orang nomor dua di DKI Jakarta, Henk Ngantung telah diketahui sebagai seniman andal.
Sementara itu, pelaksana pembuatan Tugu Selamat Datang adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni.
Baca juga: Henk Ngantung, Desainer Tugu Selamat Datang di Bundaran HI yang Jadi Gubernur
Seperti desain yang dibuat Henk Ngantung, Tugu Selamat Datang terdiri sepasang pria dan wanita yang sedang melambaikan tangan dan membawa buket bunga.
Patung tersebut menghadap ke utara ke arah Bandara Kemayoran, lokasi bandar udara di Jakarta saat itu.
Idenya, Tugu Selamat Datang ingin menyambut setiap orang yang datang ke Jakarta dari belahan bumi manapun.
Menurut buku terbitan Dinas Museum dan Sejarah Pemerintah DKI Jakarta, 1993, berjudul, Monumen dan Patung di Jakarta menyebutkan, berat patung sekitar lima setengah ton, tinggi patung dari kepala sampai kaki lima meter, sedangkan tinggi seluruhnya sampai ujung tangan tujuh meter. Tinggi kaki atau dudukan 10 meter.
Patung tersebut berbahan perunggu, sehingga pembuatannya dilakukan dengan cara dicor.
Tugu Selamat Datang dibuat oleh Tim Pematung Keluarga Arca di bawah pimpinan Edhi Sunarso yang beranggota Trisno, Askabul, Sarpomo, Mohammad Mudjiman, Suardhi, dan Suwandi. Trubus dan Edhi Sunarso menjadi penanggung jawab.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan