Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejari Kota Tangerang Buat 2 Inovasi Cegah Percaloan Layanan Tilang

Kompas.com - 20/01/2021, 23:22 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang, Banten, meluncurkan dua inovasi baru untuk program pelayanan tilang.

"Dua inovasi tersebut, yaitu pelayanan mengurus penilangan semenit dan layanan antar tilang," kata Kepala Kejari Kota Tangerang I Dewa Gede Wirajana, Rabu (20/1/2021) sore.

"Kami luncurkan keduanya di awal tahun 2021 untuk mengefektifkan pelayanan di tengah pandemi Covid-19 dan menghindari percaloan," lanjut Dewa.

Menurut dia, program pengurusan tilang satu menit itu dapat dilakukan warga Kota Tangerang secara langsung di kantor Kejari Kota Tangerang.

Baca juga: Dapat Surat Tilang Elektronik dari Dirlantas Polda Metro, Anggota DPRD Sragen: Selama Ini Saya Tidak Pernah ke Jakarta

"Satunya, program layanan antar tilang sepenuhnya dapat dilakukan secara daring. Jadi, dua program ini memang memudahkan masyarakat," ujar Dewa.

Secara terpisah, Kasi Pidana Umum Kejari Kota Tangerang Dapot Dariarma mengatakan, Kejari Kota Tangerang melayani program urus tilang semenit pada Senin hingga Jumat. Alurnya, para pemegang surat tilang datang ke kantor Kejari Tangerang untuk mendaftarkan diri. Kemudian, surat tilang yang ada diserahkan ke pihak Kejari.

"Nah, nanti pelanggar dapat nomor antrean. Sampai proses selesai, waktunya hanya semenit. Terhitung cepat di sini," urai Dapot.

Sementara itu, program layanan antar tilang dapat digunakan oleh warga dengan cara mengirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp (WA).

"Pengguna layanan antar tilang nanti menguhubungi WA (milik) Kejari di nomor 08196090991," ujar dia.

Usai mengirimkan pesan singkat, Kejari yang telah bekerjasama dengan pihak JNT akan mengambil surat tilang berwarna biru ke rumah pengguna layanan tersebut.

"Lalu, JNT juga yang mengantarkan SIM atau STNK ke rumah pengguna layanan. Tarif pengantaran hanya Rp 2.500 tiap kilometer," ungkap Dapot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com