JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS kembali memberikan data temuan terbaru dari operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.
Rasman mengatakan, pada pencarian hari ke-13 ini, tim SAR mendapatkan tiga kantong berisi serpihan kecil pesawat.
"Bahwa pagi ini akan diserahkan tiga kantong kecil serpihan pesawat oleh SAR gabungan dari TNI AL," kata Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Kamis (21/1/2021).
Dengan demikian, total temuan yang telah dievakuasi tim SAR, yakni 324 kantong berisi potongan tubuh korban, 67 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 bagian potongan besar pesawat.
Selain itu, flight data recorder (FDR) dan bagian luar cockpit voice recorder (CVR) juga sudah ditemukan.
Baca juga: DVI: Dari 43 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, 32 Korban Telah Diserahkan ke Keluarga
Tim SAR masih terus berupaya mencari korban dan serpihan pesawat yang masih tersisa.
Tim SAR juga mencari bagian CVR yang merekam data percakapan atau suara di kokpit, yakni crash survivable memory unit (CSMU).
Namun, kata Rasman, operasi pencarian akan menyesuaikan kondisi cuaca yang sejak pagi tadi kurang bersahabat.
"Hari ini SAR melaksanakan penyelaman, namun demikian menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang kurang baik," tutur Rasman
"Rekan-rekan kami yang ada di lapangan sementara masih tidak ada yang turun, begitu juga dengan kapal-kapal kami berlindung di tempat yang aman," sambungnya.
Baca juga: Daftar Nama 43 Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi
Selain itu, sore ini, tim SAR juga akan mengumumkan kelanjutan operasi SAR setelah diperpanjang selama tiga hari untuk kedua kalinya.
Operasi SAR seharusnya berakhir pada 15 Januari lalu, kemudian diperpanjang tiga hari hingga 18 Januari, dan kembali diperpanjang sampai hari ini.
Berdasarkan ketentuan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tujuh hari.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang memungkinkan operasi pencarian dilanjutkan.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.