Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Daging Sapi Mogok, Operasi Pasar Akan Digelar di 9 Pasar di Jaksel

Kompas.com - 21/01/2021, 17:15 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Selatan akan menggelar operasi pasar dengan menjual daging sapi beku demi menekan harga daging sapi di pasaran dan di tengah aksi mogok yang dilakukan pedagang gading. Operasi itu, yang belum diketahui kapan waktunya, akan dilakukan di sembilan pasar di wilayah tersebut.

Kasudin KPKP Kota Jakarta Selatan, Hasundungan A Sidabalok mengatakan, operasi pasar dilakukan bersama Dinas KPKP DKI Jakarta, Badan Ketahanan Pangan dan Perumda Pasar Jaya.

“Kami akan ada operasi pasar di pasar-pasar PD Pasar Jaya. Kami menyediakan daging sapi bentuk daging beku,” ujar Hasundungan, Kamis (22/1/2021) siang.

Baca juga: Pedagang Daging Mogok, Operasi Pasar Digelar Besok Pagi di Kramat Jati

Dia menyebutkan operasi pasar akan dilakukan di sembilan pasar di Jakarta Selatan, yaitu Pasar Pesanggrahan, Pasar Mayestik, Pasar Tebet Barat, Pasar Pondok Labu, Pasar Buncit, Pasar Lenteng Agung, Pasar Minggu, Pasar Kebayoran Lama, dan Pasar Rumput

“Kami juga akan sosialisasi kualitas daging beku. Ada persepsi daging kurang bagus, itu sebenarnya kurang tepat,” tambah Hasundungan.

Ia belum bisa memastikan kapan operasi pasar itu digelar. Hasundungan hanya menyebutkan, pihaknya masih saling berkoordinasi antar lembaga.

Para pedagang daging sapi yang terganung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) sepakat untuk melakukan aksi mogok selama tiga hari terhitung mulai Rabu kemarin hingga Jumat besok.

Sekretaris Dewan Pengurus Daerah APDI DKI Jakarta Tb Mufti Bangkit mengatakan, alasan dilakukannya mogok jualan tersebut lantaran harga daging sapi di rumah pemotongan hewan semakin meningkat.

Dia menjelaskan, saat ini harga per kilogram potongan sapi yang belum dipisah antara tulang dan kulitnya sebesar Rp 95.000 dan dinilai terlalu tinggi untuk dijual kembali ke pasar.

"Ditambah cost produksi, ekspedisi total sudah Rp 120.000 lah. Sedangkan harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah Rp 120.000. Belum karyawan, belum pelaku pemotong sendiri kan harus anak istri di rumah," kata Mufti saat dihubungi melalui telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com