JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat keterisian rumah sakit di Jakarta yang tinggi di tengah lonjakan kasus Covid-19 tak hanya membuat bingung pasien dan keluarganya.
Para tenaga medis yang berjuang menyelamatkan nyawa para pasien Covid-19 juga merasakan hal yang sama, terutama dokter yang berjaga di instalasi gawat darurat (IGD).
IGD kerap kali menjadi tujuan pertama para pasien manakala mengetahui mereka terpapar Covid-19.
"Yang datang beragam, mulai dari yang ringan sampai yang berat dan butuh ICU. Dan semua harus antre di IGD," ujar salah seorang dokter di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta.
Baca juga: Ketika Fasilitas Kesehatan untuk Pasien Covid-19 di Jakarta Penuh Lebih Cepat dari Prediksi...
Dokter itu menuturkan, mereka yang bergejala ringan biasanya akan langsung diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Hal ini karena antrean tunggu pasien yang perlu dirawat sudah cukup panjang.
Dia menceritakan, pasien yang perlu ruang rawat khusus Covid-19 biasanya butuh waktu tunggu dua sampai tiga hari untuk mendapat kamar.
Itu pun tak selalu di rumah sakit yang sama, atau rumah sakit swasta jejaring lainnya.
"Kami biasanya punya satu orang yang stand by untuk blast ke 60 rumah sakit, enggak cuma Jakarta, sampai luar Jakarta juga, rumah sakit mana yang masih bisa menampung," ucap dia.
Dokter itu menceritakan bahwa kondisi terparah terjadi pada akhir Desember lalu, saat kasus Covid-19 di Jakarta sedang tinggi-tingginya.
Kapasitas IGD yang terbatas membuat banyak pasien harus menerima perawatan dari kursi roda.
"Kapasitas maksimal kami 10 orang, itu juga sudah penuh karena standarnya 5 bed. Jadi kalau ada pasien yang harus duduk di kursi sambil dirawat di IGD itu real terjadi," kata dia.
Baca juga: Memburuknya Pandemi Covid-19 di Jakarta dan Permintaan Pemerintah Pusat Turun Tangan
Pihak rumah sakit tak bisa menolak orang yang terus berdatangan sehingga segala upaya dilakukan untuk mendapatkan ruang rawat bagi pasien Covid-19.
Ia paling khawatir ketika ada pasien yang datang dalam kondisi yang sudah cukup parah dan memerlukan ruang intensive care unit (ICU) segera.
Menurut dia, ruang ICU di Jakarta saat ini semuanya penuh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.